Mohon tunggu...
Amalia Kurnia Dewi
Amalia Kurnia Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa S1 - Sosiologi Universitas Sebelas Maret yang peduli terhadap bumi, gemar membaca fiksi, serta tertarik pada bidang sosial dan marketing.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menghadapi Global Warming dalam Pembangunan yang Berkelanjutan

13 Juni 2023   17:22 Diperbarui: 14 Juni 2023   10:05 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Global Warming atau pemanasan global, merupakan salah satu masalah yang semakin mendesak dalam konteks pembangunan di era modern ini. Perubahan iklim yang disebabkan oleh kenaikan emisi gas rumah kaca memiliki dampak yang serius terhadap lingkungan dan kehidupan manusia. Oleh karena itu, menghadapi pemanasan global merupakan tantangan yang tidak dapat diabaikan demi tercapainya pembangunan berkelanjutan.

Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang memperhatikan kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan. Dalam konteks ini, penanggulangan pemanasan global menjadi aspek penting yang harus diprioritaskan dalam proses pembangunan. Bagaimana kita menghadapi tantangan ini akan menentukan masa depan planet ini dan kesejahteraan generasi yang akan datang.

Salah satu langkah utama dalam menghadapi pemanasan global yaitu mengurangi emisi gas rumah kaca. Pengurangan emisi harus menjadi prioritas utama, terutama di sektor energi dan transportasi yang merupakan sumber utama emisi. Transisi ke sumber energi terbarukan merupakan langkah yang sangat penting. Energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air memiliki potensi besar untuk mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil yang menyebabkan emisi gas rumah kaca. Untuk mencapai tujuan ini akan diperlukan investasi dalam infrastruktur energi terbarukan dan pengembangan teknologi yang lebih efisien.

Selanjutnya, diperlukan juga langkah-langkah adaptasi untuk mengatasi dampak perubahan iklim yang telah dan akan terjadi di masa mendatang. Perubahan cuaca yang ekstrem, kenaikan permukaan air laut, dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati merupakan beberapa dampak yang perlu ditangani. Pembangunan berkelanjutan harus mencakup strategi adaptasi yang mampu menjaga kelestarian ekosistem dan melindungi masyarakat yang rentan dari perubahan iklim.

Peran sosiologi untuk menanggulangi pemanasan global dalam pembangunan juga sangat penting. Sosiologi mempelajari interaksi sosial, nilai-nilai, norma, dan perilaku masyarakat dalam konteks pembangunan. Memahami faktor-faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi kesadaran dan perilaku yang berhubungan dengan lingkungan merupakan langkah penting dalam menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Sosiologi memahami bagaimana masyarakat menghadapi tantangan pemanasan global, bagaimana pola pikir dan perilaku dapat berubah, dan bagaimana kerjasama dapat dicapai antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil.

Penting bahwa semua pemangku kepentingan terlibat dalam menghadapi dan mengatasi pemanasan global. Pemerintah memiliki peran kunci dalam merumuskan kebijakan dan peraturan yang mendukung pengurangan gas emisi dan pembangunan berkelanjutan. Prioritas harus diberikan pada kebijakan yang mendukung atau mendorong energi terbarukan, efisiensi energi dan pengurangan emisi. Selain itu, pemerintah juga harus mendorong kerja sama antara sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil dalam mengembangkan solusi inovatif untuk membantu mengatasi dampak pemanasan global.

Sementara itu, pihak swasta juga perlu berperan aktif dalam menghadapi pemanasan global yang sedang berlangsung. Bisnis memiliki kekuatan dan sumber daya yang besar untuk mendorong perubahan positif. Mereka dapat mengadopsi praktik berkelanjutan dalam operasi bisnis mereka, berinvestasi dalam teknologi hijau, dan mendorong rantai pasokan yang berkelanjutan. Selain itu, pihak swasta juga dapat berperan sebagai agen perubahan dengan menyediakan produk dan jasa yang ramah lingkungan serta mendukung upaya yang difokuskan pada pengurangan emisi dan mitigasi dampak perubahan iklim.

Selain itu, partisipasi aktif masyarakat setempat juga sangat penting ketika menghadapi pemanasan global dalam pembangunan. Masyarakat perlu dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan dan diberdayakan untuk mengambil tindakan yang berkelanjutan. Pendidikan tentang dampak perubahan iklim, energi terbarukan, dan praktik berkelanjutan harus didorong agar masyarakat dapat menerapkan pemikiran dan perilaku yang lebih ramah lingkungan.

Namun, ada juga tantangan ketika mengatasi pemanasan global dalam pembangunan berkelanjutan. Salah satu tantangan utamanya yaitu keterbatasan sumber daya dan aksesibilitas terhadap teknologi yang ramah lingkungan. Diperlukan investasi yang signifikan untuk penelitian dan pengembangan teknologi yang lebih berkelanjutan. Perubahan kebijakan dan peraturan juga perlu dilakukan untuk menciptakan insentif bagi penggunaan energi terbarukan dan praktik berkelanjutan.

Kerja sama adalah kunci untuk mengatasi tantangan pemanasan global. Kerjasama antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat sipil sangat penting. Pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan membutuhkan kemitraan dan sinergi yang kuat antara berbagai pihak. Dalam hal ini, peran sosiologi pembangunan menjadi penting. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika sosial dan dampaknya terhadap keberlanjutan, sosiologi pembangunan dapat memberikan wawasan berharga dalam merumuskan strategi dan kebijakan yang efektif.

Mengatasi pemanasan global dalam pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan kompleks yang tidak dapat diabaikan. Upaya bersama untuk mengurangi emisi, mengadopsi energi terbarukan, serta menciptakan kesadaran dan keselarasan merupakan langkah-langkah yang penting. Dengan komitmen dan aksi nyata dari semua pihak, kita bisa menghadapi pemanasan global dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan untuk generasi mendatang yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun