Mohon tunggu...
Amalia Kurnia Dewi
Amalia Kurnia Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa S1 - Sosiologi Universitas Sebelas Maret yang peduli terhadap bumi, gemar membaca fiksi, serta tertarik pada bidang sosial dan marketing.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Potret Keberhasilan Pembangunan dan Kelestarian Alam Desa Wisata Ponggok, Klaten

13 Juni 2023   15:42 Diperbarui: 13 Juni 2023   15:47 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Polanharjo merupakan sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang kaya akan keindahan alam, budaya dan potensi sumber daya manusia yang luar biasa. Dalam beberapa tahun terakhir, Polanharjo mengalami perkembangan yang sangat signifikan dalam berbagai aspek kehidupannya. Salah satu hal yang patut diapresiasi oleh Kecamatan Polanharjo adalah upaya pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan budaya dan warisan budaya setempat. 

Selain itu, Kecamatan Polanharjo juga memiliki potensi wisata alam yang mengagumkan. Pemandangan pegunungan yang hijau, persawahan yang asri dan sumber mata air yang indah menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Daerah Polanharjo dikenal dengan banyaknya sumber mata air yang ada seperti adanya umbul-umbul dan berbagai macam tempat pancingan. Banyaknya sumber mata air yang dimiliki Polanharjo menjadikan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata yang banyak diminati wisatawan.

Salah satu desa di Kecamatan Polanharjo yang berhasil dalam pembangunan desa yaitu Desa Ponggok. Desa Ponggok, yang terletak di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten merupakan salah satu contoh desa yang berhasil keluar dari status desa tertinggal dan menjadi desa mandiri.  Sebelumnya, desa tersebut termasuk dalam kategori desa termiskin, dengan pendapatan desa hanya Rp80 juta per tahun. Bahkan pada 2001 desa ini ditetapkan sebagai desa dengan kategori Infrastruktur Desa Tertinggal. Namun, sejak kepemimpinan Kepala Desa Junaedhi Mulyono pada tahun 2006, desa tersebut mulai melakukan perubahan yang mengembangkan potensinya (Enggraini et all, 2020). 

Saat ini, Desa Ponggok menjadi salah satu contoh desa sukses dalam pembangunan dan kelestarian alam. Desa Ponggok tidak hanya berhasil membangun infrastruktur yang baik, tetapi juga menjaga keseimbangan alam dan ekosistem yang indah.  Berikut mengenai beberapa keberhasilan pembangunan dan kelestarian alam Desa Ponggok yang dapat dijadikan contoh bagi desa-desa lain di Indonesia.

  • Pembangunan Infrastruktur yang Berkelanjutan

Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan merupakan salah satu kunci dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat desa. Di Desa Ponggok, upaya pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan telah dilakukan dengan baik. Jalan yang terawat dengan baik, saluran air yang bersih, dan akses listrik yang merata menjadi bukti nyata dari komitmen pemerintah desa dalam memperbaiki kualitas infrastruktur. Keberhasilan ini berdampak positif pada mobilitas masyarakat dan memperluas peluang ekonomi desa.

  • Kelestarian Alam dan Ekowisata

Desa Ponggok tidak hanya berhasil membangun infrastruktur, tetapi juga sangat peduli terhadap kelestarian alam. Di desa ini terdapat Taman Wisata Air dan Alam Ponggok yang dikelola dengan baik. Taman ini menjadi destinasi wisata yang populer, menawarkan keindahan alam, kegiatan edukasi, serta peluang untuk melindungi dan melestarikan flora dan fauna setempat. Desa Ponggok juga menjaga kelestarian dan kebersihan sungai-sungai yang ada, serta melakukan program penghijauan dan penanaman pohon di sekitar desa. Keberhasilan dalam menjaga ekosistem alam menjadi sumber kebanggaan bagi Desa Ponggok dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat.

  • Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Alam

Desa Ponggok juga menerapkan pemberdayaan ekonomi berbasis alam sebagai salah satu strategi pembangunan. Melalui pengelolaan wisata alam, masyarakat desa diberdayakan untuk mengembangkan usaha berbasis ekowisata. Misalnya, masyarakat dapat membuka warung makan atau toko suvenir di sekitar Taman Wisata Air dan Alam Ponggok. Selain itu, masyarakat juga diberikan pelatihan dan program pengembangan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menjalankan usaha berbasis alam. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam sebagai sumber keberlanjutan ekonomi.

  • Menjunjung Tinggi Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun