Mohon tunggu...
Amalia Kholifatul Azizah
Amalia Kholifatul Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka mencari tahu banyak hal positif, ingin membantu memberikan banyak motivasi, inovasi, ide-ide menarik, dan lainnya dalam hal positif.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Minat Baca Anak Panti Asuhan Sangat Minim?

23 Juni 2024   07:37 Diperbarui: 26 Juni 2024   05:40 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kurangnya fasilitas pemerintah dan yayasan membuat anak panti kurang mampu dalam baca tulis?
Hambatan seperti kemiskinan, kurangnya pendidikan, dan kurangnya dukungan lingkungan sangat mempengaruhi potensi pengembangan literasi anak-anak untuk berhasil di masa depan. Kurangnya kebutuhan dasar seperti kasih sayang dari orang tua, tempat tinggal yang layak, makanan, dan pakaian menyebabkan anak-anak kurang termotivasi untuk berprestasi di kelas (Tefera et al., 2019). Hal ini berdampak langsung pada kurangnya minat mereka dalam belajar dan literasi. 

Berdasarkan studi UNESCO, hanya 0,001% masyarakat Indonesia yang gemar membaca (Rusli et al., 2022). Dari sini, peningkatan literasi tentu saja sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik, non-akademik, maupun berpikir kritis. Oleh karena itu, penting untuk kita sadari bahwa literasi menjadi kunci dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Melalui literasi, anak-anak mendapatkan kemampuan berpikir kritis dan kesempatan untuk mengembangkan potensi mereka untuk masa depan.

Perkembangan literasi anak-anak di panti asuhan dan anak lainnya sangat dipengaruhi oleh kemiskinan. Penelitian yang dilakukan oleh Juhaidi (2019) di sekolah swasta SD IT Kalimantan Selatan mengungkapkan bahwa siswa miskin memiliki prestasi yang lebih rendah dibandingkan dengan siswa kaya. Permasalahan ini dipengaruhi oleh kurangnya rasa percaya diri siswa miskin yang berada di lingkungan sekolah swasta dengan persaingan ketat bersama siswa kaya (Anwar, 2022). Menurut NICHD (National Institute of Child Health and Human Development), literasi yang baik memengaruhi keberhasilan akademik dan profesional di masa depan. 

Dari pernyataan tersebut, keadaan ekonomi memengaruhi perkembangan pendidikan anak, termasuk literasi. Perbedaan status ekonomi ini menyebabkan anak-anak dari keluarga kurang mampu tidak memperoleh fasilitas yang sama dengan anak lainnya. Anak-anak yang berasal dari keluarga ekonomi rendah cenderung merasa bahwa mereka tidak dapat bersaing dengan anak-anak yang memiliki akses ke fasilitas pendidikan yang lebih baik, yang pada akhirnya mengurangi motivasi mereka untuk belajar lebih giat. Namun, ada juga anak-anak dari keluarga ekonomi rendah yang memiliki intensitas dan konsistensi yang tinggi, sehingga menciptakan ambisi kuat dan mampu bersaing meski dengan fasilitas yang terbatas. 

Selain itu, kurangnya pendidikan dasar seperti membaca dan menulis juga mempengaruhi peningkatan literasi pada anak. Kurangnya akses ke buku, bahan bacaan, dan pembimbing membuat mereka kurang memahami cara membaca dan menulis yang benar. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017), kemahiran membaca dan menulis diperlukan untuk memperoleh semua bidang pengetahuan, termasuk informasi praktis yang penting untuk kehidupan sehari-hari dan secara signifikan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. (Nurcholis dan Istiningsih, 2021). 

Dari sini, tentu anak panti asuhan dan anak lainnya membutuhkan bantuan dari wali, orang tua, dan juga guru pengajarnya untuk memberikan fasilitas pendidikan yang terbaik. Tak hanya wali dan guru mereka, negara juga memiliki otoritas untuk meminta perlindungan hukum terhadap hak-hak setiap warganya, terutama untuk melindungi, menjamin, dan memenuhi hak pendidikan. Sesuai dengan Pasal 31 UUD 1945, negara diwajibkan untuk memperluas akses pendidikan serta memberikan hak dan kesempatan yang sama bagi seluruh warga negaranya untuk mendapatkan pendidikan. Adanya peraturan tersebut, pemenuhan hak atas pendidikan menjadi tanggung jawab negara, khususnya pemerintah pusat dan daerah (Sabina et al., 2023). Dengan demikian, tidak ada lagi alasan bagi warga negara untuk tidak mendapatkan pendidikan yang layak.

Dukungan lingkungan memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan kemampuan literasi anak, memengaruhi tidak hanya literasi tetapi juga keseluruhan pendidikan mereka. Lingkungan yang kondusif akan membentuk pola pikir yang positif dan mendukung proses belajar anak. Dalam konteks ini, keluarga memainkan peran yang sangat penting. Dengan adanya dukungan penuh dari anggota keluarga, anak dapat lebih mudah mengakses buku, mendapatkan bimbingan, dan merasakan suasana belajar yang menyenangkan dan penuh kasih sayang. Keluarga inti dapat menjadi perpustakaan pertama bagi anak-anak untuk menumbuhkan minat membaca mereka (Umam, 2016). 

Situasi ini berbeda dengan anak-anak di panti asuhan. Sumber daya manusia dan fasilitas pendidikan yang memadai seringkali menjadi kendala bagi mereka. Di panti asuhan, sulit untuk menumbuhkan minat membaca karena jumlah pengasuh yang terbatas dan sedikit buku dan bahan bacaan. Selain itu, kurangnya perhatian dan kasih sayang yang biasanya diberikan oleh keluarga inti menyebabkan kurangnya motivasi dan minat belajar. Pentingnya dukungan lingkungan yang baik ini menunjukkan bahwa pemerintah dan yayasan harus memberikan lebih banyak perhatian untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai bagi anak-anak yang tinggal di panti asuhan.

Kurangnya fasilitas dari pemerintah dan yayasan sangat mempengaruhi kemampuan baca tulis anak-anak di panti asuhan. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan kebutuhan dasar mengurangi motivasi anak-anak untuk berprestasi. Literasi yang baik sangat penting untuk pengembangan akademik, non-akademik, dan keterampilan berpikir kritis anak-anak, terutama mereka yang hidup dalam kemiskinan. Dukungan lingkungan yang kondusif, termasuk peran keluarga, sangat berpengaruh terhadap perkembangan literasi dan pendidikan anak. Namun, anak-anak di panti asuhan sering kali tidak memiliki akses yang sama ke fasilitas dan dukungan ini. Untuk memperbaiki situasi ini, diperlukan penyediaan lebih banyak buku, pelatihan untuk pengasuh dan guru, serta program yang mendorong minat membaca dan belajar. Pemerintah dan yayasan harus lebih aktif dalam menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai untuk anak-anak panti asuhan. Kami mengajak semua pihak untuk memperhatikan dan meningkatkan literasi anak-anak Indonesia, terutama mereka yang kurang beruntung, karena literasi adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih cerah dan sukses bagi generasi mendatang.

REFERENCES

Rusli, M., Samosir, R. S., Wibowo, A., Kosasi, F., Azahra, G., Klarisa., Tania, M., Kurnia, N., Ramadhanti, R., Yusuf, S., Lestari, S., Ardiansyah, T., & Sukarta, V. (2022). Pojok Literasi di Panti Asuhan Putri Muhammadiyah, Pejuang Harapan Indah Bekasi. ABDIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 36-40. Retrieved from http://ojs.kalbis.ac.id/index.php/kalbisabdimas/article/view/369

Tefera, B. S., & Refu, A. T. (2019). Orphan Children's School Performance, Hindering Challenges and the Role of the School (In The Case Of Some Selected Primary Schools in Iluababor Zone, Ethiopia). Retrieved from https://ijmmu.com/index.php/ijmmu/article/view/582/1586

Palupi, A. N., Widiastuti, D. E., Hidhayah, F. N., Utami, F. D. W., & Wana, P. R. (2020). Peningkatan Literasi di Sekolah Dasar. Retrieved from https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=cI4mEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR2&dq=Menurut+Elizabeth+Sulzby+(1986),+Literasi+ialah+kemampuan+berbahasa+yang+dimiliki+oleh+seseorang+dalam+berkomunikasi+%E2%80%9Cmembaca,+berbicara,+menyimak,+dan+menulis%E2%80%9D+dengan+cara+yang+berbeda+sesuai+dengan+tujuannya&ots=uSyvJ5ZwEf&sig=TzViOw6ioujX2dLvymACjRzkTNs&redir_esc=y#v=onepage&q=Menurut%20Elizabeth%20Sulzby%20(1986)%2C%20Literasi%20ialah%20kemampuan%20berbahasa%20yang%20dimiliki%20oleh%20seseorang%20dalam%20berkomunikasi%20%E2%80%9Cmembaca%2C%20berbicara%2C%20menyimak,%20dan%20menulis%E2%80%9D%20dengan%20cara%20yang%20berbeda%20sesuai%20dengan%20tujuannya&f=false

Nurcholis, R. A., & Istiningsih, G. (2021). Problematika dan Solusi Program Literasi Baca-Tulis Siswa Kelas Rendah di SD Negeri Butuh. Retrieved from https://www.jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/article/view/206/159

Sabina, V., Maychellina, & Fikri, S. (2023). Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Bidang Pendidikan. Retrieved from https://jurnal.erapublikasi.id/index.php/JEL/article/view/231/213


Umam, A. K. (2016). Dukungan Lingkungan Literasi Keluarga Muslim Terhadap Perkembangan Kemampuan Membaca Latin dan Arab (Alqur'an) Serta Perkembangan Akademik Anak. Retrieved from https://e-journal.metrouniv.ac.id/elementary/article/view/dukungan-lingkungan-literasi-keluarga-muslim-terhadap-perkembangan-kemampuan-membaca-latin-dan-alqur%E2%80%99an-serta-perkembangan-akademik-anak/198

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun