Mohon tunggu...
Amalia Khairiyah
Amalia Khairiyah Mohon Tunggu... -

Hidup itu indah jika kita menikmatinya dan selalu belajar untuk diri sendiri. Bukan hanya menilai orang lain :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Olimpisme untuk Membangun Organisasi yang Sukses

8 November 2013   17:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:25 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kali ini materi ke-9 membahas tentang "PENERAPAN OLIMPISME UNTUK MEMBANGUN ORGANISASI YANG SUKSES."

PARADIGMA UTAMA MEMBANGUN ORGANISASI YANG SUKSES

Organisasi dan “Bisnis” Harus Dikelola secara Profesional

Apa sih bisnis itu ?

Bisnis adalah :


  • Proses terintegrasi dan interaktif yang dipengaruhi oleh keputusan strategis dalam organisasi
  • Setiap keputusan mempengaruhi seluruh kesuksesan organisasi (matrial/non matrial).

Organisasi Harus Memiliki Visi dan Misi Yang Jelas

VISI :

Pernyataan visioner & strategis tentang “bisnis apa” yang ingindikembangkan oleh organisasi

MISI :

Pernyataan yang menjelaskan statement tentang “eksistensi bisnis” yang diharapkan” dan “ bagaimana bisnis akan di laksanakan ”.

Untuk mencapai sebuah organisasi yang sukses dibutuhkan sumberdaya

Sumber daya sebagai Faktor dari Produksi :

- Sumber daya manusia

- Sumber daya fisik

- Tanah, gedung , peralatan & bahan baku /material

- Sumberdaya keuangan

- Informasi

Indikator Keluaran Organisasi Yang Sukses

- Peningkatan Performansi Organisasi (Material/Non Material)

- Memenuhi Kebutuhan & Harapan Pemangku Kepentingan

- Terbangun Kualitas Output Organisasi (Produk & Layanan)

- Terjadinya Produktifitas,Inovasi & Kreatifitas Kerja

- Adanya Komitmen Selurh Jajaran Organisasi

Organisasi yang Sukses Harus Produktif

Produktifitas :

- Rasio antara produk & layanan yang di hasilkan dengan sumberdaya yang di

pergunakan.

Mampu Membangkitkan Inovasi dan Kreatifitas SDM


  • Kreatifitas : Pembaruhan dan Paradigma / Pola Pikir Dan Perilaku.
  • Inovasi : Pendekatan Baru Dan Alternatif Yang Membangun Kreatifitas Berpikir,

Mampu Mengantisipasi Perubahan (sebagai organisasi pembelajar)

Organisasi pembelajar :

Organisasai yang beradaptasi pada perubahan dan penelitian yang kreatif untuk pembaruan dan perbaikan dalam operasional dan pemenuhan kebutuhan jajaran/pegawai dan pelanggan.

- Proaktif yang tinggi

- Kematangan dalam kreativitas

- Selalu membangkitkan inovasi yang bermanfaat

- Organisasi yang sehat

Mampu Meningkatkan Komitmen Jajaran Dalam Organisasi

- Peduli terhadap pekerjaan dan cara bekerja

- Selalu bangga terhadap pekerjaannya

- Komitmen kepada pekerjaannya dan organisasi

- Dedikasi dan konsentrasi

- Termotivasi untuk melakukan yang terbaik secara maksimal

Untuk Meningkatkan Komitmen Jajaran Diperlukan :


  1. Kewenangan - keterlibatan dalam keputusan –membuat keputusan dan tanggung jawab
  2. Perusahaan – mendukung pelatihan
  3. Kompensasi yang kreatif dan pembinaan karier
  4. Pemanfaatan secara maksimal talenta tenaga kerja
  5. Memahami dan memenuhi kebutuhan dan harapan tenaga kerja

Melakukan Evaluasi Hasil dan Membuat Perubahan Untuk Penyempurnaan Organisasi

- Mengukur Performansi

- Peningkatan Performansi Keuangan

- Memenuhi Kebutuhan Pelanggan

- Mengembangkan kualitas produk dan layanan

- Mendorong Inovasi dan kreativitas

- Peningkatan komitmen jajaran/pegawai

Jadi, Untuk Mencapai Organisasi Yang Sukses
Diperlukan :


  1. Visi dan Misi yang jelas
  2. Sumberdaya yang mencukupi survive,berkembang & berkompetisi
  3. Kemampuan menghasilkan keluaran sesuai harapan (prestatif,excelence)
  4. Kemampuan memenuhi harapan berbagai pihak yang terkait (stake holders)
  5. Kemampuan kreativitas dan inovasi untuk terus berkembang
  6. Nilai nilai & budaya organisasi yang kondusif , produktif dan pembelajar

Olympism Sangat Relevan Dengan Filosofi

Membangun Organisasi Yang Sukses

• Olympism adalahdasar fundamentaldan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan mengkombinasikankeseimbangan antara jasmani (badan yang sehat) dan rohani (kemauan, moral dan kecerdasan) serta mengharmonikan antara kehidupan keolahragaan, kebudayaan dan pendidikan, sehingga dengan demikian dapat diciptakan keselarasan kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai nilai pendidikan yang baik dan penghargaan pada perinsip perinsip etika yang

• Tujuan Olympism adalah menempatkan olahraga dimana saja sebagai wahanapembentukan manusia secara utuh yang harmonis dalam usaha membangun suatu masyarakat yang damai dengan saling menghormati. Untuk kepentingan ini gerakan olahraga berusaha secara sendiri-sendiri ataupun bekerjasama dengan organisasi yang terkait menciptakan kegiatan-kegiatan dalam usaha membangun perdamaian yang abadi. (Tercantum Dalam Olympic Charter)

Nilai Nilai “ Olympism “ Sangat Relevan Dengan Nilai-nilai Dalam Organisasi Modern

• Visioner (tujuan jangka panjang)

• Peaceful (mendukung kedamaian)

• No Discrimination (tidak diskriminatif)

• Mutual Understanding (saling memahami)

• Friendship (persahabatan/kemitraan)

• Solidarity (solidaritas)

• Fair Play (kejujuran,adil,wajar)

• Excellence (keunggulan)

• Fun (membangun kesenangan/bahagia)

• Respect (saling menghargai)

• Human Development (pengembangan diri)

• Leadership (Kepemimpinan)

• Motivation (semangat,pantang menyerah)

• Team Work (kerjasama,sinergi)

KESIMPULAN

Ada korelasi erat antara filosifi & nilai-nilai olah raga dengan konsep manajemen modern.


  • Di era global setiap organisasi, di tuntut untuk mampu :

- meningkatkan daya saing secara terus menerus (Citius,Altius & Fortius)

- melakukan perubahan berkelanjutan dan adaptasi melalui inovasi & kreatifitas


  • Dibutuhkan SDM yang visioner dan mau terus belajar
  • Motivasi,daya tahan, daya juang adalah karakter SDM yang mampu berperan secara maksimal di Era Global.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun