Komunikasi massa merupakan proses komunikasi yang melibatkan media massa, baik media cetak, elektronik, maupun online. Seiring berjalannya waktu komunikasi massa mengalami perubahan yang signifikan. Dimulai dari media cetak, yang dimana mengharuskan kita membaca koran dan semacamnya untuk mendapatkan informasi, lalu beralih ke media elektronik yang menggunakan audio serta visual dalam proses komunikasinya. Lalu sampailah pada massa media online yang sangat memudahkan kita untuk mendapat dan menyebarkan informasi secara luas.
Sebagai bagian dari ilmu komunikasi, komunikasi massa menjadi hal yang sangat penting pada zaman modern seperti sekarang ini. Kehadiran teknologi membuat segala proses komunikasi menjadi semakin mudah, baik dalam hal menyebar maupun menerima informasi. Masyarakat sekarang ini lebih sering menggunakan media online dan media sosial untuk membaca berita dan lain-lain. Hal ini terjadi karena hampir semua kabar, berita, bahkan topik yang sedang hangat, berasal dari media online atau media sosial, bukan berasal dari media massa yang lain seperti televisi. Namun, televisi dan radio juga masih menjadi pilihan masyarakat yang tidak memiliki atau terbatas dengan internet.
Bahkan sekarang kita dapat mengakses semua media massa baik yang lama maupun yang baru dalam satu lingkup. Gadget yang kita pakai sehari-hari mempunyai semua komponen media massa yang dibutuhkan baik media lama seperti televisi, radio, surat kabar, dan majalah, maupun media digital yang berupa internet, dan platform sosial. Penggabungan beberapa media massa ini disebut konvergensi media. Griffiths & Light (2008) dalam Friedrichsen & Kamalipour (2017:78) yang mendefinisikan konvergensi media sebagai kombinasi dari beberapa produk yang berbeda menjadi satu. Sehingga kita tidak akan ada alasan lagi untuk tidak mengetahui sesuatu, karena semuanya sudah menjadi sangat mudah di era digital ini.
-
Tantangan Orang Tua Di Era Digital : Maraknya Orang Tua Yang Mudah Terpapar Hoaks
Perkembangan komunikasi massa di era digital mungkin membawa banyak dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi para millenial dan generasi z yang dapat memudahkan segala aktivitas serta pekerjaannya. Namun, kecerdasan komunikasi massa di era digital juga telah menimbulkan kekhawatiran mengenai berita hoaks, etika dan netiket, manipulasi data, algoritme dan masih banyak lagi. Mudahnya akses internet dan media sosial membuat jumlah informasi yang tersedia sangat banyak. Hal ini dapat menyebabkan tersebar luasnya informasi yang tidak akurat atau tidak terverifikasi dengan baik, mengaburkan batas antara fakta dan opini, serta menyulitkan masyarakat dalam membedakan informasi mana yang dapat dipercaya.
Tersebar luasnya berita hoaks ini sangat sering terjadi di media sosial sehingga merugikan banyak pihak. Namun, pihak yang sangat rentan terpapar berita dan konten hoaks adalah kalangan orang tua dan lansia. Hal ini disebabkan oleh perbedaan zaman sehingga pengetahuan mereka tentang media digital masih sangat minim. Belakangan ini banyak sekali berita yang mengabarkan tentang orang  tua terpapar hoaks terutama kalangan ibu-ibu. Contoh kasus yang terjadi pada bulan Juni 2023,  puluhan ibu-ibu di daerah Sidrap, Sulawesi Selatan diduga tertipu arisan online. Mereka berbondong-bondong antri ke kantor polisi untuk melaporkan kejaian tersebut. Diperkirakan kerugian mencapai angka 5-70 juta per orang. Diketahui kejadian ini tersebar melalui media sosial dan juga pesan berantai melalui whatsapp. Banyak juga korban yang berasal dari Provinsi dan Kabupaten yang lain.
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, banyak juga para orang tua yang sering membagikan berita aneh atau hoaks ke grup keluarga. Mereka mendapat informasi tersebut dari Facebook, Tiktok, ataupun pesan berantai yang mengharuskan untuk terus dibagikan. Biasanya informasi tersebut berupa foto atau video editan yang membuat khawatir para orang tua, serta informasi bohong mengenai segala hal. Kita sebagai generasi muda harus menyadari bahwa masih banyak orang tua yang  perlu kita beri sedikit pemahaman tentang masalah di era digital ini. Perlu adanya pengecekan informasi, pencarian klarifikasi, sampai pelaporan adanya konten negatif. Para generasi muda harus berani mengoreksi orang tua agar terhindar dari berbagai macam dampak negatif konmunikasi massa di era digital ini.
