Â
      Ikan patin adalah ikan air tawar yang memiliki banyak kandungan gizi seperti protein, vitamin D, omega-3 dan mineral yang lebih tinggi dibandingkan ikan lain. Kandungan gizi dalam ikan patin sangat berguna untuk mengurangi kadar kolesterol dan mencegah penyakit jantung.
      Bapak Oji, seorang pembudidaya ikan patin di Desa Cihara, mengungkapkan kekhawatirannya terkait sulitnya menemukan pasar distribusi atau pembeli, yang sempat membuatnya merasa lelah dan kehilangan semangat. Hal ini disebabkan oleh bau amis yang melekat pada ikan patin.
      Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa KKN-T IPB di Desa Cihara berinovasi untuk membuat suatu produk olahan berbahan dasar ikan patin guna memberikan alternatif dan variasi menu sehat dan bergizi untuk pemenuhan nutrisi harian terutama anak-anak dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat karena dapat menjadi ide usaha. Produk yang akan diolah yaitu nugget.
      Proses pembuatan nugget ikan patin dimulai dengan pemilihan ikan segar yang berkualitas tinggi. Ikan patin dibersihkan dan di fillet, lalu daging ikan dihaluskan dan dicampur dengan bahan lain, seperti tepung terigu, tepung tapioka, bawang putih, garam, gula, kaldu ayam, dan lada. Kemudian, adonan diletakkan diatas loyang, kukus selama 20 menit atau sampai matang. Setelah itu, adonan yang telah dikukus dipotong sesuai selera. Lalu, celupkan nugget ke dalam kocokan telur dan taburi dengan tepung roti. Goreng nugget hingga berwarna kecoklatan. Langkah terakhir adalah pengemasan dengan plastik vacuum agar produk lebih tahan lama dan tidak terkontaminasi.
      Bapak Oji mengatakan bahwa, "Setelah mahasiswa KKN-T melakukan kunjungan kepada saya selaku pembudidaya ikan patin dan menindaklanjutinya dengan mendemonstrasikan pembuatan nugget kepada masyarakat membuat rasa semangat dalam diri saya muncul kembali. Mahasiswa berhasil membuktikan bahwa ikan patin olahannya memiliki rasa yang enak, gurih, lezat dan tidak berbau amis. Terimakasih pada mahasiswa karena telah membantu kami, semoga ilmu yang teman-teman berikan dapat bermanfaat"
      "Dulu, saya memiliki pemahaman ikan patin hanya cocok untuk digoreng. Namun, setelah dilakukan sosialisasi oleh mahasiswa, saya mengetahui bahwa ikan patin dapat diolah menjadi berbagai hidangan, termasuk nugget. Saya berharap setelah memahami cara pengolahan yang tepat, saya dapat mengonsumsi ikan patin untuk keperluan pribadi bahkan menjualnya kepada tetangga atau pasar. Saya sangat berterima kasih atas ilmu yang telah diberikan" Ibu Dedeh, perwakilan ibu PKK.
      Selain itu, Bapak Ahmad selaku Kasek Ekbang Desa Cihara menyampaikan rasa terima kasihnya kepada rekan mahasiswa dari IPB yang telah memberikan bimbingan dan pelatihan kepada warga Desa Cihara. Ia merasa bangga dengan hal ini karena dapat membantu masyarakat Desa Cihara dalam mengembangkan usaha ekonomi mereka.
       "Inovasi mahasiswa KKN-T untuk mendukung potensi perikanan serta diversifikasi pangan secara tidak langsung menunjukkan komitmen IPB untuk membantu masyarakat mengelola sumber daya secara optimal dengan menambah nilai jual ikan patin. Selain itu kegiatan ini juga sejalan dengan visi IPB untuk mendukung salah satu poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu SDGs 2 Zero Hunger," ujar Dr. Steven Solikin selaku dosen pembimbing lapang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H