Mohon tunggu...
Amalia Dinda Ramadhani
Amalia Dinda Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kadang suka cover lagu di instagram. Menonton film, baca buku, dan menulis juga menjadi hobiku dikala waktu senggang. Aku juga suka dengar suara deburan ombak dan suara hujan, itu bisa menenangkan pikiran apalagi kalau di dengar sebelum tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ayahku yang Selalu Hadir dalam Doa

31 Maret 2023   04:11 Diperbarui: 31 Maret 2023   05:42 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ayah dan anak perempuan - Bing images 

Dialah seorang anak perempuan, Yang hidup tanpa kehadiran ayahnya, Sejak kecil ia merindukan pelukan hangat, Dan doa-doa agar sang ayah bahagia di surga sana.

Walaupun terkadang hatinya terasa hampa, Namun ia terus berusaha untuk tetap berdiri tegar, Mengingat pesan sang ibu yang selalu menguatkan, Bahwa ayahnya masih selalu hadir dalam doanya setiap saat.

Ia tumbuh menjadi wanita yang tangguh, Dalam setiap langkahnya ia berusaha meraih impian, Meski terkadang hatinya masih merindukan kehangatan, Namun ia selalu percaya bahwa ayahnya selalu menjaganya.

Dalam senyapnya malam, sering kali ia menangis, Merindukan sosok ayah yang tak pernah ia kenal dekat, Namun ia selalu percaya bahwa cinta sang ayah takkan pudar, Dan selalu hadir dalam setiap detik hidupnya.

Walaupun kehilangan ayah terasa begitu berat, Namun ia selalu berusaha untuk tetap tersenyum, Menjadi seseorang yang dapat diandalkan oleh keluarga dan teman, Dan menjadi bukti bahwa kekuatan sejati berasal dari dalam hati.

Oh anak perempuan yang tangguh, Teruslah berdiri tegar menghadapi kehidupan, Ingatlah bahwa ayahmu selalu memandangmu dari atas sana, Menyemangati dan merangkulmu dalam setiap mimpi dan doamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun