Mohon tunggu...
AMALIA DIAN
AMALIA DIAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - IAIN Salatiga

hai, sobat. Perkenalkan saya Amalia DIan Nugraeni mahasiswa IAIN Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sistem Teknologi dan Kegiatan Dakwah

14 Mei 2022   02:22 Diperbarui: 14 Mei 2022   02:42 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era globalisasi ini kegiatan dakwah sangat mudah diakses melalui media sosial, seperti melalui handphon, instagram, facebook, dan lain sebagainya. Penggunaan media sosial dalam kegiatan dakwah diakibatkan adanya teknologi dan informasi yang semakin canggih. Maka dari itu para da’i atau mubaligh harus mengoptimalkan penggunaan teknologi dan informasi dalam kegiatan dakwah. teknologi informasi adalah suatu perangkat atau alat yang membantu manusia dalam berkomunikasi ataupun menyebarkan informasi. Nah, contohnya adalah penggunaan smartphone, laptop, komputer dan lainnya.

Aktivitas dakwah melalui media sosial memang sangat digandrungi oleh masyarakat akhir-akhir ini. Karena dapat menjangkau masyarakat luas terutama generasi digital. Tidak hanya itu, penggunaan media sosial juga memberikan kemudahan seperti lebih cepat diakses, bisa menyampaikan dakwah secara singkat melalui foto atau gambar, poster, video atau yang lainnya. Hal ini merupakan suatu bentuk baru dalam perkembangan aktivitas dakwah, karena komunikasi dakwah melalui media sosial memiliki suatu ciri atau karakteristik tersendiri. Namun, dapat memicu kekhawatiran atau dampak negatif dari perkembangan media sosial ini.

Di era sekarang pengguna internet semakin meningkat, hal ini merupakan salah satu pendukung adanya dakwah melalui media sosial. Dikarenakan penggunaan internet bagi masyarakat saat ini merupakan suatu kebutuhan sehari-hari. Hal ini menyebabkan menjadi suatu potensi untuk mengembangkan dakwah melalui media sosial.

Dalam penggunaan sistem teknologi dan informasi kita harus pandai menggunakannya, maka dari itu diperlukannya suatu manajemen dalam penggunaannya. Manajemen mempunyai arti yang sangat luas, bisa diartikan sebagai suatu proses dalam mengatur suatu pekerjaan individu atau kelompok. Suatu manajemen sangat diperlukan agar tujuan yang telah ditentukan tercapai. Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengatur suatu kegiatan, baik individu ataupun kelompok. Sedangkan, manajemen dakwah merupakan suatu proses yang dilakukan dalam kegiatan dakwah untuk mencapai tujuan dakwah yang sudah ditentukan. Kegiatan manajemen berupa, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Kegiatan perencanaan dalam dakwah, bisa berupa bagaimana agar kita bisa menarik perhatian mad’u atau pendengar. Seperti halnya strategi dakwah yang cocok untuk mad’u. Jika penggunaan teknologi dan informasi terlibat, contoh perencanaannya berupa bagaimana membuat konten dakwah atau konten kebaikan yang kreatif agar masyarakat luas tertarik.

Dalam melaksanakan perencanaan tentu diutuhkannya pengorganisasian dan pengarahan agar tercapainya tujuan dari perencanaan. Dalam kaitannya penggunaan teknologi dan informasi, harus adanya tim publikasi agar penyampaian dakwah di media sosial terakses oleh masyarakat luas. Kegiatan ini juga diperlukan pengawasan agar sesuai dengan susunan perencanaan dan tercapainya tujuan dakwah tersebut.

Perkembangan sistem informasi manajemen dakwah, mampu mengoptimalkan syiar dakwah yang lebih efektif kepada masyarakat terutama kepada generasi penerus bangsa. Bisa dikatakan bahwa generasi penerus bangsa di era globalisasi ini sebagai generasi kader dakwah digital. Generasi digital seharusnya tidak hanya menjadi penonton saja, melainkan harus ikut serta berdiri didepan mimbar untuk menyampaikan dakwah. Karena generasi digital dapat menggunakan platfrom media sosial dalam kegiatan dakwah. Disitulah peran generasi digital untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam dunia dakwah yang tentunya berdasarkan al-Qur’an dan hadist.

Generasi digital harus menyajikan konten yang menarik dan halus, seperti halnya dakwah yang disebarkan oleh Walisongo yang tidak lepas dari kebudayaan masyarakat. Sehingga menunjukkan Islam yang damai. Kita harus giat dalam berdakwah menggunakan media sosial, menebarkan konten dakwah wasathiyah dan konten kebaikan agar masyarakat luas mengetahui bahwa Islam merupakan agama yang damai, agama yang rahmatan lil’alamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun