Sejak akhir tahun 2019, banyak beredar kabar terkait virus yang mematikan. WHO (World Health Organization) sebagai organisasi kesehatan dunia mengumumkan secara resmi bahwa nama virus mematikan tersebut adalah Covid-19. Tak lama setelah kabar itu menyebar dan menghantui setiap orang diseluruh belahan dunia, Indonesia mengonfirmasi bahwa pada tanggal 2 Maret 2020 virus tersebut telah masuk ke Indonesia. Kasus pertama terungkap ketika pasien 01 diketahui melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang terindikasi positif Covid-19.
Semenjak Indonesia mengonfirmasi kasus pertama Covid-19, UNICEF (United Nations International Children's Emergency Fund) bersama dengan WHO (World Health Organization) telah memimpin berbagai upaya dalam merespon pandemi ini. Tak hanya Indonesia, seluruh negara di belahan dunia menghadapi krisis kesehatan global dan sosial ekonomi yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Di Indonesia sendiri, pendemi ini telah merenggut pekerjaan, pendidikan, waktu berharga, kebahagiaan hingga nyawa banyak individu. Setiap perangkat negara di berbagai bidang bersama-sama dengan warga negara turut bergandeng tangan dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 ini. Salah satunya yaitu UNISAÂ (Universitas Aisyiyah Yogyakarta ).
UNISA sebagai salah satu institusi pendidikan yang pernah mendapat predikat STIKES (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ) terbaik di Indonesia tahun 2016 ikut memberikan kontribusi yang besar dalam menangani pandemi Covid-19. Dalam upaya penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19, UNISA turut andil dalam pelaksanaan edukasi kepada masyarakat. Jika dilihat dari segi fisik bangunan, UNISA telah memiliki kelengkapan sarana dan prasaran kesehatan. Di setiap ruangan tersedia tempat cuci tangan, hand sanitizer yang menunjang penanagan Covid-19. Selain itu, UNISA pun membentuk Satgas Covid-19 yang terdiri dari pengurus inti, tim mitigasi, tim logistik, tim publikasi dan informasi, dan tim rujukan. Satgas diberikan beberapa kewenangan, mulai dari menyusun hal-hal yang berkaitan dengan penanganan Covid-19, membuat beberapa perencanaan, dan membuat Standard Operating Procedure (SOP) untuk dilaksanakan. UNISA pun bekerjasama dengan TNI, Polri dan Kementrian Kesehatan RI dalam menggelar vaksinasi yang menyasar 6500 peserta.
Berbagai jurusan di UNISA turut berlomba dalam memberikan kontribusi terbaiknya terhadap penanganan Covid-19. Salah satunya yaitu jurusan Psikologi. Dosen Psikologi UNISA, Ratna Yunita Setyani Subarjo, M.Psi. Psikolog  yang saat ini menjadi koordinator Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) mengatakan bahwa para dosen psikologi sering terlibat dan menjadi relawan psikososial. Masyarakat yang memiliki kecemasan berlebih  dapat menyebabkan tekanan dalam diri. Rasa tertekan dapat membuat seseorang stres. Stres yang disikapi dengan negatif akan memberikan respon negatif pada tubuh yang secara psikis akan mengakibatkan masalah hingga gangguan psikologis. Sedangkan, secara fisik dapat  menimbulkan berbagai keluhan seperti sakit kepala/migren, perut sakit seperti mag, badan sakit dan pegal hingga tekanan darah tinggi dan lainnya.
Setiap warga yang ingin berkonsulasi dapat menghubungi admin DP MCCC melalui no WhatsApp 0878-3885-8381 (Nita), 0878-9469-6641 (Dewi) dan 0882-1661-8700 (khotim) kemudian mengisi form yang disediakan. Setelah mengisi form, konfirmasi ke admin dan selanjutnya admin akan menghubungkan warga dengan psikolog yang bertugas sesuai jadwalnya melalui kontak Whatsapp.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H