Mohon tunggu...
Amalia Cintya
Amalia Cintya Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Senja di bagian ujung Kota

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menjembatani Generasi Z: Memperkuat Karakter Bangsa melalui Pendidikan

12 Juni 2024   22:45 Diperbarui: 12 Juni 2024   22:57 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi Z,  lahir antara tahun 1997 dan 2012, adalah generasi penerus dari populasi siswa yang bersekolah di negara ini. Generasi ini memiliki ciri khas yang membedakannya dengan generasi sebelumnya: mereka adalah digital native, kreatif, kritis, ingin tahu, dan senang berkolaborasi. Di era digital ini, penanaman nilai-nilai karakter pada Gen Z menjadi hal yang penting. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal berperan penting dalam menjembatani generasi Z melalui penerapan pendidikan karakter. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan Gen Z untuk menjembatani  pendidikan karakter di sekolah.

Pertama, Memahami Ciri-ciri Generasi Z Langkah awal yang harus dilakukan guru dan staf sekolah perlu memahami bagaimana mereka belajar, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan dunia. Dengan memahami karakteristiknya, sekolah dapat merancang program pendidikan karakter yang sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.

Kedua, Membangun hubungan dan komunikasi yang efektif dengan Generasi Z sangatlah penting. Guru dan staf sekolah harus terbuka, ramah, dan kooperatif. Ciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman di mana siswa merasa diterima dan dihargai. Gunakan bahasa yang dipahami Gen Z dan hindari  jargon yang membingungkan.
 
Ketiga, Mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam pembelajaran Pendidikan karakter tidak perlu diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri.Nilai-nilai karakter dapat dimasukkan ke dalam semua mata pelajaran dan kegiatan sekolah. Misalnya, siswa dapat belajar tentang nilai-nilai seperti kolaborasi, tanggung jawab, dan kepemimpinan melalui proyek kelompok, diskusi kelas, dan kegiatan ekstrakurikuler.

Keempat, Pemanfaatan Teknologi Karena Generasi Z merupakan generasi digital native, maka teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai karakter.Memanfaatkan platform online, aplikasi pembelajaran, dan media sosial agar pembelajaran karakter menjadi lebih menarik dan interaktif. Misalnya, siswa dapat membuat video tentang pahlawan nasional atau membuat kampanye media sosial yang mempromosikan nilai-nilai baik.

Kelima, Memberi Teladan yang Baik guru dan staf sekolah adalah teladan bagi siswa. Oleh karena itu, penting  untuk menunjukkan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai karakter yang ingin ditanamkan pada siswa Anda. Misalnya, guru memperlakukan orang lain dengan hormat, bertanggung jawab atas pekerjaan mereka, dan  berusaha bersikap adil dan objektif setiap saat.
 
Keenam, Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat Pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah saja, namun juga orang tua dan masyarakat. Sekolah harus bekerja sama dengan orang tua dan masyarakat untuk membangun ekosistem pendidikan karakter yang kuat. Orang tua dapat berpartisipasi dalam program pendidikan karakter sekolah dan mengajak masyarakat  untuk menjadi narasumber dan mentor bagi siswanya.

Menjembatani Gen Z dalam penerapan pendidikan karakter di sekolah memerlukan keterlibatan dan kerjasama  semua pihak. Dengan strategi yang tepat dan eksekusi yang konsisten, kita dapat menanamkan nilai-nilai karakter luhur pada generasi Z dan mempersiapkan mereka  menjadi pemimpin bangsa yang berkarakter dan berintegritas.

Ditulis oleh, Amalia Cintya Nurkomala Guru SMA N 4 Dumai Kelas Jauh Batu Teritip juga sebagai Mahasiswa Magister Pedagogi di Universitas Lancang Kuning Provinsi Riau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun