Mohon tunggu...
Amalia Zhafira
Amalia Zhafira Mohon Tunggu... Lainnya - KKN TEMATIK MDBPE/MBKM UPI 2021

KKN TEMATIK UPI 2021 Kelompok 46 DPL : Drs. Wawan Purnama, M.Si

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Covid-19 Bukan Penghalang bagi Pelaku Usaha UMK

23 Juli 2021   14:36 Diperbarui: 7 Agustus 2021   22:04 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bekasi (Amalia) - Selama masa pandemi covid 19 ini banyak sekali pengusaha yang terkena dampaknya, mulai dari yang pendapatannya menurun, mengalami kerugian, bahkan sampai harus menutup usahanya. 

Tetapi dibalik semua berita bahwa  banyak pengusaha yang mengalami pendapatan yang menurun masih terdapat pengusaha yang mengalami pendapatan yang cukup tinggi bahkan terdapat pengusaha yang mengalami pendapatannya meningkat. Salah satu pengusaha yang merasakan dampak positif berjualan selama pandemi adalah Suhe Kandahan. 

Berbanding terbalik dengan pengusaha lainnya suhe kandahan justru mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari penjualan sebelum pandemi. Selama masa pandemi banyak berita yang beredar di masyarakat bahwa salah satu minuman yang dapat meningkatkan imun atau menjaga kekebalan tubuh adalah jahe. 

Sejak beredar berita tersebut bahwa jahe atau rempah dapat menjaga kekebalan tubuh atau meningkatkan imunitas, masyarakat berbondong-bondong mencari dan membeli minuman jahe ataupun jahe yang belum dimasak untuk diolah sendiri.

Tidak senasib dengan pengusaha Suhe, ibu Retty sebagai pelaku usaha dibidang makanan yang juga seorang ibu rumah tangga dan selaku Bunda PAUD se-kota Bekasi ini, mengalami dampak negatif dari covid 19 itu sendiri. 

Seperti yang disampaikan ketika zoom meeting bahwa "awal nya saya menjual makanan siap saji, tapi sejak ada varian covid baru yang memaksa saya melakukan kegiatan memasak,membeli bahan dll sendiri tanpa dibantu karyawan, mangkanya akhirnya usaha makanan siap saji diberhentikan sementara dan saya fokus pada Frozen food dulu saja". 

Hal tersebut dilakukan Bu Retty untuk menghindari kontak fisik secara langsung dengan orang lain dari luar rumah, sehingga mengurangi resiko terpapar covid 19, karena tidak perlu bertemu langsung dengan orang lain. Bu Retty sebagai salah satu aktivis kesehatan masyarakat juga selalu gencar mensosialisasikan mengenai protokol kesehatan yang harus dijaga masyarakat. 

"Setelah muncul covid varian delta pendapatan saya mulai turun dari yang sebelumnya bisa dapat Rp 10.000.000 per bulan sekarang hanya mendapat setengahnya saja bahkan kadang tidak mencapai setengah nya, tapi Alhamdulillah saya masih dapat untung dari usaha ini"

Di rumah saja, hal ini yang menjadi penyebab pendapatan usaha Bu Retty menurun, karena pembeli hanya datang dari kalangan teman melalui WhatsApp serta beberapa masyarakat yang melintasi toko. Namun karena pandemi pembeli yang biasanya datang ke toko sekarang mulai berkurang karena banyaknya masyarakat yang lebih memilih belanja melalui online dibandingkan datang langsung ke toko, sayangnya usaha Bu Retty belum memiliki market place seperti toko lainnya.

Sehingga bu Retty sendiri hanya mengandalkan WhatsApp sebagai media memasarkan usahanya. Namun dibalik pendapatan yang menurun bu Retty tetap bersyukur karena usaha bu Retty masih mendapatkan keuntungan dan insyallah pandemi covid 19 ini bukan menjadi penghalang bagi para pengusaha dan terutama bagi bu Retty sendiri. 

Pandemi covid 19 ini justru menjadi pembelajaran bagi para pengusaha untuk berusaha bertahan dengan cara apa pun selagi cara tersebut halal dan membawa berkah. Karena seperti yang telah dikatakan bu Retty bahwa meskipun pembeli yang datang langsung ke toko berkurang tetapi penjualan masih dapat dilakukan melalui whatsapp. Hal tersebut menjadi bukti bahwa covid bukan penghalang bagi orang yang mau melakukan usaha, karena terdapat berbagai cara menawarkan produk yang kita jual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun