Dalam analisis ekonomi makro, Agregate Expenditure dalam bahasa Indonesia pengeluaran agregat, merujuk pada jumlah total pengeluaran barang atau jasa yang dikeluarkan dalam perekonomian suatu negara, pada waktu tertentu.
Agregate Expenditure memiliki berbagai komponen atau faktor pengeluaran dalam perekonomian. Beberapa komponen utama dari Agregate Expenditure:
- Konsumsi Rumah Tangga
Dalam sektor konsumsi, Agregate Expenditure merujuk pada konsumsi rumah tangga pada barang dan jasa. Di bagian barang, terdapat barang yang tahan lama dan barang tidak tahan lama. Ini termasuk pembelian makanan, pakaian, perumahan, rekreasi, dan sebagainya. Konsumsi rumah tangga juga secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, karena konsumsi yang tinggi cenderung meningkatkan permintaan dan mendorong produksi.Â
- Investasi
Investasi termasuk dalam pengeluaran barang dan jasa di masa depan. Investasi terbagi menjadi tiga, yaitu investasi modal yang merujuk pada pembelian barang modal, seperti mesin, peralatan, dan fasilitas produksi lainnya. Lalu ada investasi residensial meliputi pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, jembatan, dan gedung. Terakhir ada investasi persediaan yang mengacu pada perubahan inventaris. Tingkat investasi yang tinggi mendorong pertumbuhan ekonomi karena meningkatkan kapasitas produksi dan inovasi.
- Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah mencakup belanja yang dilakukan oleh pemerintah untuk membiayai berbagai program dan aktivitas publik. Ini dapat meliputi pendidikan, kesehatan, pertahanan, infrastruktur, dan penelitian dan pengembangan. Pengeluaran pemerintah dapat menjadi faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama dalam periode ekonomi yang lesu.
- Net Ekspor
Net ekspor adalah selisih antara ekspor dan impor suatu negara. Jika nilai ekspor yang  lebih tinggi daripada nilai impor, maka net ekspor akan positif. Namun, jika nilai impor yang lebih tinggi daripada nilai ekspor, maka net ekspor akan negatif. Net ekspor yang positif berkontribusi pada Agregate Expenditure, sementara net ekspor yang negatif menjadi pengurang Agregate Expenditure.
Agregate Expenditure juga memiliki hubungan yang sangat erat dengan output atau produk domestik bruto (PDB) suatu negara. Dalam perekonomian yang seimbang, Agregate Expenditure seharusnya sama dengan PDB. Namun, ketidakseimbangan ekspektasi dan perubahan dalam faktor ekonomi seperti tingkat bunga, tingkat inflasi, dan kebijakan fiskal dan moneter dapat mengubah hubungan antara Agregat Expenditure dan PDB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H