Mohon tunggu...
Amalia Yunita
Amalia Yunita Mohon Tunggu...

Adventure Traveler

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ketika Indonesia Raya Berkumandang di Arena World Rafting Championship; Sebuah Perjalanan Panjang (Jilid 2/2)

2 Januari 2016   08:42 Diperbarui: 2 Januari 2016   09:16 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Catatan dari ‘kacamata’ Amalia Yunita

 

Tepat setahun yang lalu saya menuangkan isi hati saya dalam catatan “Mengumandangkan  Indonesia Raya di arena World Rafting Championship 2015; Sebuah Perjalanan Panjang”. Ada sebuah mimpi dan cita-cita untuk menjadikan Indonesia diperhitungkan dalam dunia arung jeram dunia dengan mengusung even World Rafting Championship (WRC) ke Indonesia. Sejak ikut serta dalam WRC tahun 2001 di USA, 2007 Korea, 2010 Belanda, 2011 Costarica, peringkat overall Tim Indonesia tak pernah di bawah ranking 12 dunia. Pada WRC 2014 Brazil tim muda Indonesia yang pertama kali ikut perhelatan arung jeram kelas dunia ini juga masih menjadi juru kunci.

Kegiatan World Rafting Championship 2015 dengan berbagai kendala serta tantangan telah terselenggara pada tanggal 29 November hingga 8 Desember 2015. Tantangan dan perjuangan mewujudkan mimpi ini bukan hanya dari masalah klasik pencarian dana dan koordinasi diantara kemajemukan panitia, namun juga kegalauan akan adanya musim kemarau panjang hingga debit air belum cukup hingga menjelang pelaksanaan.

Plan B dipersiapkan untuk mengatasi debit air dengan membuka kemungkinan pemindahan venue ke sungai tetangga yaitu Sungai Cicatih. Super ketatnya jadwal dan terbatasnya akomodasi di lokasi baru membuat rencana ini tidak ideal. Dan akhirnya kita percaya bahwa ada campur tangan Tuhan dalam memberkati even ini. Tepat ketika even dimulai, air Sungai Citarik masuk dalam batas normal. Percaya tidak percaya, setiap hari TMA yang diharapkan panitia dan Tim Indonesia yang berlaga sesuai dengan harapan, bahkan pernah air mendadak naik tinggi tepat setelah peserta terakhir mencapai garis finish.

Perjuangan untuk menjadi tuan rumah yang baik dan sesuai harapan semua peserta juga bukanlah perkara yang mudah. Ditengah krisis ekonomi dan aktivitas olah raga arung jeram yang belum dikenal dan merakyat seperti sepak bola, basket dan lainnya, tidak mudah mencari sumber dana sesuai dengan mimpi penyelenggaraan yang ideal. Detik-detik terakhir, dana penyelenggaraan minimal dapat terkumpul dengan bantuan berbagai pihak yang secara sukarela menjawab panggilan jiwa untuk memberikan kontribusi bagi Indonesia (terima kasih sebesarnya kepada Kang Erry Ryana Harjapamekas, Yoppi R Saragih, Henri Camar dan seluruh Tim Dana). Ditambah dengan kontribusi dari Pemerintah yaitu Kementerian Pariwisata, Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan Kabupaten Sukabumi, dukungan penyelenggaraan menjadi sesuai harapan.

Saya selalu menyebut kegiatan ini di Indonesia hanya akan terjadi sekali seumur hidup, once in a lifetime, sehingga banyak pihak yang ikut serta berpartisipasi dalam pesta arung jeram terbesar ini. Dan tentunya semua pihak yang ikut berkontribusi ingin Indonesia dikenang sebagai penyelenggara yang baik. Hasil dari tujuan dan upaya yang selaras dari beratus komunitas arung jeram Indonesia yang ikut serta dan hadir sebagai volunteer adalah pujian dari Internatioanal Rafting Federation dalam suratnya:

The IRF would like to acknowledge the superb effort on your behalf in hosting the 2015 IRF World Rafting Championship. So much of a WRC’s success is centred on the smooth running of the races themselves and so, with the teams all happy, we can congratulate you on the great success of the 2015 WRC!

The teams, the extras that came with them and all the international event staff arrived with little knowledge of Indonesia, its culture, its people, its rivers and its rafting. They left enriched and ready to spread the word about Wonderful Indonesia and what it has to offer.

Bagaimana dengan prestasi Tim Indonesia? Dua minggu sebelum kegiatan dimulai, Menteri Pariwisata menyelenggarakan jumpa pers. Saat itu saya sempat menjawab pertanyaan wartawan mengenai target Tim Indonesia. Target 3 medali emas yang dilontarkan waktu itu menjadi kenyataan, dari 20 medali yang didapat dari 7 tim  Indonesia yang berlaga, 3 diantaranya adalah medali emas! Satu Desember 2015 pantas menjadi sejarah untuk arung jeram prestasi Indonesia, karena untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya berkumandang di arena WRC, saat Tim U19 Men dengan persiapan yang penuh keterbatasan menyumbangkan emas pada nomor Sprint. Selanjutnya tim kembarannya U19 Women dan U23 Men masing-masing menyumbangkan emas pada nomor yang paling bergengsi Down River Race.

Lima dari tujuh Tim Indonesia yaitu Masters Men, U19 Men, U19 Women, U23 Men dan U23 Women mampu mendudukan dirinya pada deretan 3 besar dunia pada hasil keseluruhan, satu tim yaitu Open Men pada posisi ke-4. Suatu prestasi yang luar biasa mengingat kategori Open Men diikuti oleh 20 negara peserta dan untuk dapat menembus 10 besar saja sangat sulit (pretasi terakhir tim Open Men Indonesia di ranking 13). Secara keseluruhan, tujuh belas persen dari total 120 medali yang dibagikan jatuh ke tangan tim Indonesia, sehingga dalam suratnya IRF juga menulis:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun