Inovasi Cemerlang! Mahasiswa KKN 292 UMD UNEJ (Universitas Jember) Ciptakan Produk Unik dari Limbah Kulit Salak di Desa Pronojiwo

Pronojiwo, Kabupaten Lumajang [12 Agustus 2024] -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember (UNEJ) dari kelompok 292 kembali menorehkan prestasi dengan menciptakan inovasi baru. Bertempat di Desa Pronojiwo, Kecamatan Lumajang, mahasiswa-mahasiswa kreatif KKN UNEJ Kelompok 292 ini berhasil mengolah limbah kulit salak yang selama ini dianggap sebagai sampah menjadi produk yang unik dan memiliki nilai ekonomis tinggi. 

Dalam program KKN-nya, mahasiswa UNEJ ini melakukan riset mendalam mengenai potensi limbah kulit salak yang melimpah di Desa Pronojiwo. Setelah melalui serangkaian eksperimen dan pengembangan, mereka berhasil menciptakan produk inovatif seperti teh dari limbah kulit salak.

Kegiatan Sosialisasi Pembuatan Produk Teh Kulit Salak, Dokumen Pribadi

Pada hari Senin, 5 Agustus 2025 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMD 292 Universitas Jember (UNEJ) melakukan kegiatan sosialisasi kepada ibu-ibu PKK, Kelompok Tani,UMKM, dan Perangkat Desa yang dilakukan di Aula Desa Pronojiwo. Menurut mahasiswa KKN 292 Universitas Jember (UNEJ) "Kami melihat potensi besar dari limbah kulit salak yang selama ini terbuang percuma. 

Dengan sedikit kreativitas dan inovasi, limbah ini bisa disulap menjadi produk-produk yang bermanfaat, yaitu dengan mengolahnya menjadi produk olahan teh." Salah satu anggota dari ibu-ibu PKK dengan antusias menyatakan "Dikelompok PKK kami mempunyai adanya mesin pengering oven, sehingga saya cukup tertarik untuk melakukan percobaan bersama teman-teman PKK untuk membuat teh kulit salak"

Antusiasi warga Desa Pronojiwo terhadap pengolahan limbah kulit salak semakin meningkat. Hal ini dibuktikan dengan suksesnya sosialisasi yang diadakan Mahasiswa KKN 292 UMD UNEJ  beberapa waktu lalu dengan dihadiri lebih dari 40 partisipan. Dalam sosialisasi tersebut, warga diajarkan cara mengolah limbah kulit salak menjadi produk teh yang memiliki banyak manfaat kesehatan.

Dalam sosialisasi tersebut, peserta diajarkan secara langsung proses pengolahan limbah kulit salak mulai dari pengupasan, penjemuran, pengeringan, penghancuran, hingga penyeduhan. Selain itu, mereka juga diberikan informasi mengenai kandungan gizi teh kulit salak serta manfaatnya bagi kesehatan.