Puluhan massa dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda untuk Keadilan Rakyat (Amalan Rakyat) gelar aksi di depan gedung Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI di Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat.
Mereka mendesak kepada BPOM untuk mengusut tuntas kasus obat anestesi yang diproduksi oleh PT Kalbe Farma yang mengakibatkan 2 orang tewas di Rumah Sakit Siloam Karawaci saat menjalani operasi.
Sementara itu, mereka meminta agar ijin operasi PT Kalbe Farma dicabut lantaran dinilai lalai dalam memproduksi obat-obatan kimia untuk para pasien rumah sakit.
“BPOM harus bertanggung jawab, cabut ijin operasi Kalbe. Kelalaian dan kesalahan pengelolaan obat merupakan kejahatan dan harus diusut dengan tuntas sampai akar-akarnya,” kata Suaeb saat menyampaikan orasinya, Rabu (25/2/2015).
Sementara itu, massa juga mendesak agar BPOM segera mengambil tindakan yang tegas, namun seandainya jika BPOM yang bersalah, maka kepala BPOM RI harus dicopot dari jabatannya.
“Tapi jika seandainya BPOM yang bersalah, kami minta kepala BPOM segera dicopot dari jabatannya karena bisa jadi dia tidak becus mengelola institusinya dengan benar,” imbuhnya.
Sekitar pukul 11.40 WIB, sebanyak 5 orang perwakilan massa diterima oleh perwakilan dari BPOM untuk menyampaikan tuntutannya secara langsung.
Saat aksi berlangsung, Jalan Percetakan Negara menuju Salemba dan sebaliknya sempat tersendat. Aparat kepolisian pun membantu mengatur lalu lintas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H