MASSA Aliansi Mahasiswa Dan Pemuda Untuk Keadilan rakyat (Amalan Rakyat) mendatangi kantor Pertanahan Jakarta Utara mendesak pencopotan Kepala Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Admiral Faizal yang dituding tidak mampu memberantas calo-calo dan mafia pertanahan yang ada di Kantor Pertanahan Jakarta Utara. Diperparah lagi dengan masih banyak nya persoalan tanah yang terjadi di wilayah Jakarta Utara.
"Kami mendesak BPK RI melakukan audit terhadap rekening milik Kepala BPN Jakarta Utara beserta dengan jajarannya," beber juru bicara Amalan Rakyat, Frans Pasaribu, saat melakukan unjukrasa, Rabu (18/2).
Tak hanya itu, para pengunjuk rasa mendesak Kejaksaan maupun KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk mendalami dan menindak maraknya persoalan sengketa pertanahan di Jakarta Utara, "Birokrasinya juga berbelit-belit dalam pengurusan tanah.
Kemudian banyak sertifikat ganda dan peruntukan tanah yang menyimpang khususnya di kelurahan Warakas dan Cilincing," tandasnya geram.
Tidak berapa lama berselang, perwakilan pengunjukrasa diterima 8 orang perwakilan dari Kantor Pertanahan Jakarta Utara, dipimpin Kepala Seksi Sengketa Tanah, Bambang.
"Silakan menyampaikan aspirasi serta memberikan masukan-masukan kepada kami," jelas Bambang, ketika berhadapan dengan pengunjukrasa di ruang lantai dasar Kantor Walikota Jakarta Utara.
Seusai mendengar tuntutan massa, Bambang kemudian menjelaskan bahwa pihaknya sementara belum dapat memberikan klarifikasi hal-hal yang disampaikan para pengunjuk rasa, disebabkan kewenangannya ada pada pimpinan BPN Jakarta Utara.
"Namun, kami mengucapkan terimakasih dan memberi apresiasi atas masukan dari Amalan Rakyat. Semua permasalahan yang dikeluhkan akan kami sampaikan ke pimpinan," pungkasnya menutup pertemuan.
Karena tidak bertemu langsung dengan Kepala Kantor Pertanahan Jakarta Utara, Admiral Faizal, Amalan Rakyat akan kembali menggelar aksi yang sama pada hari jumat tanggal 20 Februari 2015 dengan jumlah massa yang lebih besar.
Sebelumnya, sekitar pukul 13.30, Amalan Rakyat dengan massa sebanyak 50 an, datang dengan mengendarai 1 unit bis bernopol B 7770 AR serta 6 sepeda motor di bawah pimpinan, Nurendro serta Frans Pangaribuan selaku juru bicara. Sekitar pukul 13.35, 4 Perwakilan, Nurendro, Frans Pasaribu, Ponri Sitompul dan Icong, diterima untuk beraudensi. Dan persis pukul 13.40 para pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib.
sumber: http://sentananews.com/news/news/gagal-berantas-mafia-massa-desak-copot-kakan-bpn-j-862
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H