Ada yang menyedihkan jika kita membicarakan mengenai jurusan Bahasa. Pasalnya dari dulu orang sering memandangnya sebelah mata, bahkan banyak yang menganggap jika kelas Bahasa adalah kelas buangan. Dan yang lebih menyedihkan lagi timbul anggapan bahwa siswa Bahasa nantinya tidak bisa mlanjutkan ke perguruan tinggi. Jika kita mengambil jurusan Bahasa kita memang tidak akan belajar pelajaran Geografi, Ekonomi, Sosiologi, dan kita juga tidak mendapatkan banyak materi dari pelajaran Matematika. Karena 3 pelajaran pokok selain Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris di jurusan Bahasa adalah Sastra Indonesia, Antropologi, dan Bahasa Jepang (bahasa asing tergantung masing-masing sekolah). Tapi bukan berarti siswa jurusan Bahasa tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Memang benar jika kita ingin mendaftar ke perguruan tinggi melalui jalur SBMPTN atau jalur tes tertulis lainnya kita yang mengambil jurusan Bahasa akan dikelompokkan bersama jurusan IPS. Namun kini dengan adanya kurikulum 2013 siswa yang mengambil jurusan Bahasa atau yang kini kita kenal dengan jurusan IBBu (Ilmu Bahasa dan Budaya) akan lebih mudah karena bisa mengambil mata pelajaran jurusan lain.
Namun yang membuat saya heran, mengapa stereotipe itu masih terus melekat? Bahkan meskipun dengan adanya kurikulum 2013 yang jelas-jelas dengan itu siswa jurusan IBBu dapat mengambil mata pelajaran jurusan lain. Peminatnya pun sama seperti tahun-tahun sebelumnya sangat sedikit, bahkan tidak pernah mencapai 25 orang. Tapi untuk yang telah memutuskan untuk mengambil jurusan IBBu tidak perlu menyesal karena ada banyak pengalaman yang akan kita peroleh jika kita mengambil jurusan IBBu. Apakah itu? Berdasarkan pengalaman saya inilah beberapa keuntungan yang akan kita peroleh jika mengambil jurusan IBBu :
1.Setelah belajar, bisa langsung praktek
Biasanya, kita belajar Bahasa Inggris hanya sekedar menghafal kosa kata atau hanya sekedar mengerjakan soal. Walaupun ada praktek, itupun sangat minim. Tapi di IBBU biasanya guru sendiri dalam menyampaikan materi menggunakan Bahasa Inggris, walau terkadang masih disisipi Bahasa Indonesia. Selain itu ada banyak cara untuk berlatih berbicara, misalnya melalui kegiatan story telling, debate. Apalagi didukung mata pelajaran lain seperti Public Speaking yang akan lebih banyak praktek menggunakan Bahasa Inggris. Misalnya, prraktek news reder, mc, reading poem, dll. Yang pastinya akan sangat menyenangkan.
2.Bisa belajar Bahasa Jepang langsung dari native speaker!
Di sekolah saya biasanya setiap semester akan kedatangan voulenteer dari Jepang, voulenteer biasanya berada di sekolah selama 3 minggu dan yang paling menyenangkan kalau kita menjadi house familynya, wah nggak kebayang kan betapa asyiknya kalau dia tinggal di rumah kita. Nah selama voulenteer berada di sekolah dia akan mengajarkan kita bahasa Jepang dan budayanya. Asyik kan? Selain belajar Bahasa Jepang kita juga bisa belajar Antropologi, bahkan kita juga belajar bahasa Inggris, ya karena ketika berkomunikasi tak jarang kita juga menggunakan bahasa Inggris. Untuk sekolah yang tidak kedatangan voulenteer bisa memanfaatkan momen bunkasai (festival budaya Jepang). Dalam acara tersebut diadakan lomba kana, kanji, pidato, dan cerdas cermat.
3.Belajar tak melulu hanya dari membaca buku
Ya, di jurusan IBBu menonton film, mendengarkan lagu,menyanyi pun bisa menjadi sarana belajar bahasa Inggris dan bahasa Jepang, asal bukan film yang “aneh-aneh”.
4.Bisa mengembangkan bakat acting
Bukan rahasia lagi pada pelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia akan ada pelajaran drama, jadi yang punya cita-cita jadi pemain film bisa mengembangkan bakatnya disini.
Ya, itulah sedikitnya keuntungan jika kita mengambil jurusan IBBu, jadi jangan berkecil hati jika kita menjadi “anak” IBBu. Masuk jurusan IBBu pun bisa sukses asalkan bersungguh-sungguh. Untuk masuk ke perguruan tinggi kita bisa memanfaatkan jalur SNMPTN, apalagi sekarang semua bisa memanfaatkan jalur tersebut. Dan untuk yang belum lolos kita bisa mengambil les untuk menghadapi test masuk perguruan tinggi, dan banyak dari kakak kelas dan teman-teman saya sendiri yang bisa lolos tes tertulis, bahkan masuk ke universitas favorit seperti UI dan UGM. Jadi kenapa harus takut jadi “anak” IBBu. Jadi anak IBBu? Siapa takut!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H