Jelas jumlah kerbau kita di tanah air dalam dua tahun saja bisa ludes. Sampai pun sisa-sisa kelompok kerbau liar yang ada di Taman-Taman Margasatwa seperti di Baluran (Situbondo-Banyuwangi, Jatim) ludes pun tidak akan mencukupi. Satwa kita meskipun dijadikan olok-olok "bodoh seperti kerbau", akan tetapi merupakan bagian dari kehidupan alam pertanian atau pedesaan.Â
Biarlah anak-anak kita juga bisa menikmati bentuk dan gaya kerbau yang aslinya. Bukan dari cerita atau gambar saja. Biarlah mereka bisa memahami bagaimana kisah-kisah tentang anak-anak desa yang merawat kerbau-kerbau itu menaiki punggung kerbau, atau kisah anak penggembala kerbau di Sumatera ketika menaiki kerbau itu di tepian hutan, tiba-tiba akan disergap seekor harimau.Â
Kerbau itu akhirnya berhasil melindungi anak itu dengan melawan harimau yang akhirnya luka-luka kena tanduk dan lari ke dalam hutan.Â
Anak-anak kita kini akan terheran-heran bila menyaksikan ada kerbau yang digunakan untuk menarik pedati yang biasanya mengangkut hasil pertanian. Ataupun punya perasaan berbeda-beda melihat di beberapa daerah kerbau-kerbau dipertandingkan dalam balap kerbau di sawah, ataupun ada yang diadu bertarung.Â
Memang bisa jadi  lucu, bahwa suatu saat kerbau-kerbau akan dipelihara di Kebun-kebun Binatang atau di Taman-taman Safari agar bisa diketahui oleh anak-anak kita. Seperti nasib para banteng yang dipelihara di tempat-tempat tersebut, karena masyarakat tidak mudah kalau mau menyaksikannya sendiri kehidupan para banteng itu  di tengah-tengah hutan tertentu.
Jaman modern dengan serba mekanisasi memang memojokkan kehidupan kerbau-kerbau sebagai tenaga kerja untuk pertanian. Kini mereka menghadapi kemegahan karena derajatnya naik di atas piring di meja makan serta sangat dibutuhkan sebagai bahan konsumsi masyarakat karena dagingnya dan kulitnya untuk kerupuk rambak.
Demi kelestarian satwa kerbau, kiranya pemerintah berupaya untuk membatasi pembantaian kerbau-kerbau demi dikonsumsi. Perlu kiranya pembiakan-pembiakan kerbau demi pelestariannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI