Mohon tunggu...
Amajida Naqia
Amajida Naqia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa baru yang sedang mencari jati diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mempertahankan Identitas Nasional di Tengah Popularitas Budaya K-Pop

5 September 2024   17:44 Diperbarui: 5 September 2024   17:48 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Daily Trojan

Di era globalisasi saat ini, di mana arus informasi dan budaya mengalir dengan pesat, kita dihadapkan dengan tantangan besar untuk mempertahankan identitas nasional. Salah satu fenomena yang sedang tren saat ini adalah K-Pop, yang telah menyebar luas ke penjuru dunia.  Musik dan budaya K-Pop dengan cepat menarik perhatian masyarakat, terutama generasi muda. Di balik itu, muncul pertanyaan bagaimana budaya K-Pop memengaruhi cara orang memandang identitas mereka.

Pentingnya mengetahui identitas nasional di tengah popularitas K-Pop tidak dapat diabaikan. Identitas nasional memberikan rasa memiliki dan rasa cinta tanah air yang seharusnya diwariskan kepada generasi muda saat ini. Jika generasi muda lebih terfokus pada budaya asing, maka kekhawatiran akan lunturnya identitas nasional tidak dapat dikesampingkan. 

Memahami identitas nasional itu penting. Karena sebuah identitas dapat meningkatkan rasa percaya diri dan stabilitas seseorang ketika menghadapi perubahan.  Ketika identitas nasional terkikis, maka akan ada tantangan-tantangan yang akan dihadapi seperti rasa kebingungan dan krisis identitas. Hal ini harus diwaspadai karena jika identitas bangsa hilang, maka tidak ada lagi ciri khas yang membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain.

Namun, tidak semua dampak globalisasi itu bersifat negatif. Maraknya budaya K-Pop saat ini dapat dijadikan sarana untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia. Selain itu, budaya K-Pop juga memberikan pengaruh positif seperti sikap bekerja keras, disiplin, dan kreativitas yang dapat kita terapkan pada budaya lokal. 

Banyak remaja saat ini yang menjadi lebih kreatif dan menjadi lebih terbuka terhadap budaya lain. Mereka belajar bertoleransi, menghargai perbedaan, dan menjalin persahabatan dengan orang yang memiliki latar belakang berbeda.  Kebersamaan saat mereka menonton konser bersama, membuat fanart bersama, dan menari bersama dapat menciptakan kebersamaan yang positif.

Oleh karena itu, perlu adanya keseimbangan dalam kebudayaan saat ini. Kita boleh menyukai budaya asing tetapi tidak melupakan identitas nasional kita. Perlu untuk mendidik generasi muda sekarang untuk tidak hanya terfokus pada budaya asing tetapi juga pada budaya lokal bangsa Indonesia. Dengan demikian identitas nasional kita tetap lestari dan tetap terjaga di era pesatnya arus globalisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun