Mohon tunggu...
Amad Made
Amad Made Mohon Tunggu... Jurnalis - -

Jurnalis dan penulis di bidang perkeretaapian sejak tahun 2006 sampai sekarang. Pemerhati dan pengguna transportasi massal. Hobi jalan-jalan, hunting foto kereta api dan situs bersejarah. Tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Begini Penampakan Stasiun MRT Bawah Tanah Senayan

28 Oktober 2018   12:55 Diperbarui: 29 Oktober 2018   06:51 1953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akses turun menuju Stasiun bawah tanah MRT nantinya dilengkapi juga eskalator dan lift. (Foto: Amad S)

Stasiun MRT yang jalurnya bawah tanah (underground) ini sudah tampak bentuknya. Ruangan-ruangan dan alur masuk-keluar dari mulai menuruni anak tangga ke lantai pertama (concourse) hingga lantai platform atau peron sudah bisa ditapaki. 

Nantinya tak usah kuatir untuk aksesnya karena dilengkapi juga eskalator dan lift. Ruangannya pun akan sejuk dengan pencahayaan yang mencukupi sehingga akan terasa nuansanya seperti di dalam sebuah mal. 

Masih ada waktu sekitar 4 bulan lagi untuk penyelesaian pekerjaan konstruksi stasiun MRT Jakarta maupun Depo pada fase 1 koridor selatan-utara (Lebak Bulus-Bundaran HI). 

Sesuai milestone yang dibuat, direncanakan pada Maret 2019, MRT Jakarta akan beroperasi secara komersial melayani penumpang. Progres pekerjaan konstruksi secara keseluruhan per 30 September 2018 sudah mencapai 96,54%.

Pembangunan konstruksi fase 1 proyek kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta telah dimulai pada 10 Oktober 2013. Pada koridor 1 ini, telah dibangun jalur kereta sepanjang 16 kilometer yang meliputi 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer jalur bawah tanah. 

Ada 7 stasiun layang yang dibangun yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sedangkan 6 stasiun bawah tanah dimulai dari Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI. Untuk tempat perawatan, perbaikan dan penyimpanan kereta MRT, dibangun juga Depo yang berada di kawasan Stasiun Lebak Bulus.

Untuk mengetahui perkembangan penyelesaian pembangunan stasiun MRT, saya bersama peserta lainnya yang sedang mengikuti Program Fellowship Jurnalis MRT Jakarta mendapat kesempatan untuk melakukan kunjungan lapangan pada 18 Oktober 2018 ke salah satu stasiun MRT di jalur bawah tanah, yaitu Senayan.

Stasiun MRT Senayan di bawah Jalan Jenderal Sudirman berada di kawasan depan Kantor Kemendikbud, Ratu Plaza, Gedung Sumitmas dan Halte TJ Bunderan Senayan. (Foto: Amad S)
Stasiun MRT Senayan di bawah Jalan Jenderal Sudirman berada di kawasan depan Kantor Kemendikbud, Ratu Plaza, Gedung Sumitmas dan Halte TJ Bunderan Senayan. (Foto: Amad S)
Stasiun Senayan ini terletak di bawah Jalan Jenderal Sudirman, persisnya di kawasan depan Kantor Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, Pusat Perbelanjaan Ratu Plaza dan Gedung Summitmas. 

Sebagai informasi, pengerjaan konstruksi dibagi dalam 6 paket kontrak yang dikerjakan oleh kontraktor dari Jepang dan kontraktor dalam negeri dalam bentuk konsorsium (joint operation). Stasiun Senayan pembangunannya masuk dalam paket CP104-CP105 dikerjakan oleh Shimizu - Obayashi - Wijaya Karya - Jaya Konstruksi Joint Venture (SOWJ JV).

Terus seperti apa penampakan fisik stasiun MRT Senayan?

Akses turun menuju Stasiun bawah tanah MRT nantinya dilengkapi juga eskalator dan lift. (Foto: Amad S)
Akses turun menuju Stasiun bawah tanah MRT nantinya dilengkapi juga eskalator dan lift. (Foto: Amad S)
Akses menuju stasiun bawah tanah disediakan melalui 3 pintu di sisi kanan jalan dan 3 pintu di sisi kiri Jalan Jenderal Sudirman. Pintu naik dan turun di bagian ujung berupa anak tangga yang berjumlah 48 trap dengan dua lantai bordes untuk jeda istirahat serta dilengkapi eskalator. 

Bagaimana untuk penumpang berkebutuhan khusus? Disediakan akses pintu tersendiri berupa lift untuk penyandang disabilitas/pengguna kursi roda dengan ciri khas jalan menuju pintu khusus tersebut terdapat guidance block.

Berhubung masih dalam proses finishing, peserta kunjungan memasuki stasiun Senayan dengan menuruni anak tangga. Eskalator masih belum terpasang namun tempatnya sudah disiapkan. 

Tiba di bawah yaitu lantai pertama atau disebut lantai concourse terdapat lorong dengan lebar ruang sekitar 10 meter yang memanjang hingga ujung. Lorong ini juga bisa digunakan untuk menyeberangi jalan Jenderal Sudirman dari arah Kementerian Pendidikan menuju seberang maupun sebaliknya.

Lorong di lantai concourse yang bisa digunakan untuk menyeberangi Jalan Jenderal Sudirman dan zona bebas melintas/ bagi penumpang yang belum memasuki pintu e-ticketing. (Foto: Amad S)
Lorong di lantai concourse yang bisa digunakan untuk menyeberangi Jalan Jenderal Sudirman dan zona bebas melintas/ bagi penumpang yang belum memasuki pintu e-ticketing. (Foto: Amad S)
Di lantai concourse ini nantinya terdapat area retail yang bisa menjadi meeting poin, kongkow menikmati kuliner atau belanja sebelum masuk ke lantai peron yang ada di bawah. 

Di bagian tengah terdapat ruang customer service atau loket manual yang di bagian depannya terdapat mesin penjualan tiket MRT, kotak mesin kecil warna kuning untuk mengecek saldo berwarna kuning dan e-gate yang berjajar seperti halnya di stasiun Commuter Line.

Ruang Loket, Informasi yang dilengkapi mesin penjualan tiket di area lantai concourse. (Foto: Amad S)
Ruang Loket, Informasi yang dilengkapi mesin penjualan tiket di area lantai concourse. (Foto: Amad S)
Selanjutnya setelah tap in menggunakan tiket elektronik, penumpang bisa langsung menuju lantai platform dengan akses eskalator dan anak tangga maupun lift untuk turun menuju peron sebagai lantai paling bawah. Atau bila tak buru-buru bisa menunggu di area lantai concourse yang tersedia area retail.

Selanjutnya bila ingin langsung menuju peron, setiba di lantai platform akan terlihat kanan-kiri jalur kereta namun tertutup dinding kaca dan pintu-pintu kaca yang akan terbuka dan tertutup secara otomatis bila kereta MRT tiba dan berangkat. 

Untuk informasi kepada penumpang, terdapat papan informasi kedatangan kereta dan jalur tunggu. Di tengah area peron juga dilengkapi jam gantung berukuran besar seperti jam yang terdapat di peron stasiun kereta api/commuter line.

Lantai platform/ peron yang dilengkapi PID (passenger information display), jam, CCTV, pengeras suara dan juga fasilitas APAR. (Foto: Amad S)
Lantai platform/ peron yang dilengkapi PID (passenger information display), jam, CCTV, pengeras suara dan juga fasilitas APAR. (Foto: Amad S)
Meskipun ruangan tertutup namun tak usah kuatir untuk sirkulasi udara telah dibuat nyaman dan dilengkapi penyejuk ruangan serta penerangan yang memadai. 

Setiap ruangan bawah tanah dilengkapi juga CCTV, pengeras suara untuk pemberitahuan informasi kepada penumpang, fasilitas APAR, alarm, dan hidran berikut kelengkapan damkar. Dilengkapi juga nantinya petunjuk jalur evakuasi dalam kondisi darurat. 

Bagi penumpang berkebutuhan khusus bisa juga turun dari lantai concourse ke lantai peron menggunakan lift yang tersedia. Fasilitas eskalator juga tersedia. Keseluruhan, di stasiun MRT bawah tanah didesain dan dilengkapi dengan fasilitas sesuai standar pelayanan dan standar keselamatan yang diatur oleh regulator.

Tampak jalur kereta MRT bawah tanah berbentuk terowongan. (Foto: Amad S)
Tampak jalur kereta MRT bawah tanah berbentuk terowongan. (Foto: Amad S)
Persiapan Operasional & SDM

Untuk persiapan operasional perjalanan kereta MRT, saat ini juga sudah memasuki tahap uji penyelarasan mulai dari sistem, jalan rel, fasilitas operasi dan sarana kereta MRT. Kereta MRT telah berhasil berjalan dari Depo Lebak Bulus hingga Stasiun Bundaran HI dengan lancar. 

Secara berurutan nantinya seluruh rangkaian kereta akan dijalankan dalam uji tersebut, meskipun belum membawa penumpang. Dari tahapan uji inilah akan terukur kehandalan seluruh aspek yang berkaitan dengan pengoperasian kereta MRT sehingga akan lebih menjamin dari segi keselamatan, keamanan dan kenyamanan pada saatnya beroperasi membawa penumpang.

Pada saat tahap uji yang masih dilakukan oleh pihak Kontraktor, PT MRT Jakarta pun mempersiapkan diri untuk melatih pegawainya yang menempati posisi sebagai SDM Perkeretaapian, seperti masinis, OCC (Operation Control Center), tenaga perawatan dan tenaga pemeriksa prasarana maupun sarana MRT, petugas  frontliner di stasiun seperti customer service, boarding e-gate, ticketing dan SDM lainnya. 

Pelatihan dilakukan dengan mengirimkan pegawai bersangkutan untuk belajar/berlatih ke sejumlah operator perkeretaapian berkelas internasional di Malaysia, Singapura, Hongkong dan Jepang, selain juga melakukan kerjasama pelatihan, on the job training, benchmarking dengan PT KAI (Persero), PT Kereta Commuter Indonesia, PT Railink, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan juga Pusdikhub TNI. 

Dengan persiapan yang maksimal, PT MRT Jakarta sebagai BUMD milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta optimis akan mampu melaksanakan amanat sebagai operator perkeretaapian baru yang pertama kali mengoperasikan MRT di Jakarta maupun Indonesia. 

Sejarah akan mencatatnya dan kita akan bisa menikmatinya. Selamat datang MRT Jakarta, moda transportasi publik berbasis rel yang steril jalurnya, nyaman, tepat waktu, handal, aman dan selamat!

AMAD S

Baca juga: 1 2 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun