Setiap orang tua, tentu sudah pasti memiliki kewajiban untuk membimbing, memberikan arahan serta mengasuh anak-anaknya, mulai saat mereka kecil hingga tumbuh dewasa dan tugas orang tua tidak akan pernah berakhir. Kewajiban orang tua untuk mengajarkan anak mengenai berbagai hal Hal tersebut sering kali diartikan sebagai parenting.
Namun, parenting ini tidak hanya mengajarkan suatu hal. Akan tetapi ilmu  parenting ini juga harus dapat membimbing anak dengan baik dan benar. Parenting sendiri dapat diartikan sebagai sebuah proses guna mendukung serta mengembangkan emosi, sosial, fisik, hingga intelektual anak mulai dari ia bayi hingga mencapai usia dewasa.
Dalam proses parenting yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak bahwa setiap orang tua tentu menginginkan anaknya agar tumbuh menjadi orang yang bermanfaat dan harapan-harapan baik lainnya bagi anak. Sayangnya, demi memenuhi ekspektasi dan keinginan orang tua tersebut, tidak sedikit orang tua yang kemudian menganut cara asuh strict parents.Â
Sebagian orang tua, mungkin masih percaya bahwa cara pengasuhan yang ketat, dapat membuat anaknya menjadi sosok yang lebih kuat dan hebat kelak ketika sudah tumbuh dewasa. Akan tetapi, memberikan pengasuhan dengan cara strict parents, justru dapat berdampak negatif pada anak ketika mereka tumbuh dewasa.
Dalam ilmu psikologi, orang tua yang strict dapat diartikan sebagai orang tua yang suka menempatkan standar dan tuntutan yang tinggi pada anak-anak mereka. Orang tua yang strict bisa saja berwibawa atau otoriter, tergantung pada keyakinan disiplin orang tua dan tanggap terhadap kebutuhan anak mereka.
Pada umumnya, orang tua dengan tipe strict parents ini pasti akan melarang anak-anaknya untuk menyuarakan atau mengutarakan opini atau pendapat yang mereka miliki, anak juga dilarang atau tidak boleh mempertanyakan setiap keputusan dan peraturan yang telah dibuat oleh orang tua.
Kebanyakan orang tua yang ketat berasumsi bahwa mereka tahu apa yang terbaik untuk anak-anak mereka dan memaksakan kehendak mereka dengan sedikit memperhatikan pendapat atau kebutuhan emosional anak-anak mereka. Hukuman-hukuman adalah cara yang disukai oleh orang tua yang strict untuk membuat anak-anak mereka menjadi berperilaku.
Tetapi efek negatif atau dampak yang diberikan oleh orang tua yang strict akan berdampak buruk bagi anak. Anak-anak akan menjadi sangat agresif, tetapi bisa juga tidak kompeten secara sosial, anak menjadi pemalu dan tidak dapat mengambil keputusan sendiri untuk diri sendiri.Â
Anak-anak dalam keluarga ini akan memiliki harga diri yang buruk, penilai karakter yang buruk, dan akan memberontak terhadap figur otoritas ketika mereka dewasa nantinya.
Tipe pengasuhan anak yang ketat (strict) menyebabkan perubahan yang besar terutama pada otak anak-anak yang meningkatkan risiko masalah kesehatan mental (mental health), dan termasuk depresi di kemudian hari pada saat anak tumbuh dewasa.Â