Terinspirasi dari salah satu tulisan Pak Andar Ismail di bukunya Selamat Sehati, dimana salah satu babnya berjudul “Ketika Agama Dinista” di halaman 55. Saya ingat akhir-akhir ini dunia dikejutkan dengan penyerangan oleh teroris di Paris salah satu penyebabnya dikarenakan ada beberapa pihak yang tidak menyukai dan marah ketika nabinya di kartunkan dan dijadikan bahan lelucon. Saya rasa itu juga termasuk sebuah kebebasan ktika seseorang mengejek,menghina dan tidak menyukai Charlie Hebdo karena Charlie Hebdo sendiri dibangun diatas kebebasan juga. Namun, sekali lagi yang namanya kekerasan dalam bentuk apapun tidaklah dibenarkan. Saya yakin orang-orang beragama yang ada di dunia pasti geram juga jika nabi mereka atau tokoh agama mereka di hina, seperti gambar paus yang didalam perutnya keluar babi.
Lalu apa hubungannya dengan tulisan pak Andar? Di Kristen sendiri juga ada penistaan agama lebih banyak malah dan yang menistai pun malah dari kalangan ilmuan sains yang otaknya selangit itu. Namun bagaimana sikap yang harus dihadapi ketika agama kita dinista? . Disini pak Andar menjelaskan dengan perumpaan Yesus ketika Ia di hina, murid-murid Yesus sangatlah geram,marah dan emosi dan mereka ingin menurunkan api dari langit untuk membinasakan orang yang telah mengina Yesus, Namun ternyata Yesus sendiri tidak meggubris perkataan mereka dan mendengarkan saja Ia tidak mau. Ia tidak mau bersikap Reaktif.Saya sangat setuju dengan Pak Andar bukan karena dia Kristen sama seperti saya namun terkadang kita merasa emosi dan reaktif, nistaan kita balas dengan nistaan yang lebih keras ketika Tuhan dan Agama kita dihina.
Setelah abad pertengan dunia kekristenan menjadi bahan ejekan dan dipandang rendah. Namun bagaimana umat Kristiani meladeni hal seperi itu? Seperti yang pak Andar katakan didalam bukunya, kesucian Allah tidak akan pernah berkurang meskipun manusia membuat 1000 film penghinaan tentangKristen karena hal tersebut tidak akanpernah sedikitpun menodaidan mengurangi kesucian Nya. Apakah kesucian Allah dapat ternista hanya karena sebuah ejekan manusia?. Tuhan sendiri tidak marah jika di ejek kenapa kita marah-marah?. intinya cum satu,, membalas kegilaan seseorang akan membuat kita sama gilanya dengan orang itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI