Mohon tunggu...
Amadda Yumiddu
Amadda Yumiddu Mohon Tunggu... -

aku suka hitam biru, suka membaca, menulis, suka bola, suka travelling,suka touring dan lebih suka tidur karena dalam tidur semua yang ku mau ada disitu.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Lilin Angka 20 | Waktu Kamu Meniupnya

31 Agustus 2013   15:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:34 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setahun yang lalu ketika dia melaksanakan acara syukuran ulang tahun yaitu ulang tahun yang ke 20. acara berlangsung khidmat walaupun dengan perayaan yang sederhana. waktu itu tak akan tarlupakan oleh memori otakku. sayangnya........

Aku ya penulis amatir catatan harian dikompasiana ini dengan kebetulan hadir dalam acara sukuran tersebut. sungguh sebuah hal yang bagiku amat membahagiakan. walau dengan menahan perasaan tidak enak karena tidak ada undangan walau dengan sebuah sms. lah emang siapa aku???, betul aku bukanlah siapa-siapanya ko mengharapkan undangan. haaa

Hal lain juga waktu itu saya belum mempunyai nomer hapenya apalagi sampai tahu tanggal lahirnya. Aku memang sebelumnya sudah cukup sering bersilaturrahmi kerumahnya semenjak tahun 2010/2011
tapi tidak pernah bercakap-cakap denganya hanya dengan orang tuanya walaupun begitu aku sudah pernah menyatakan kepada orang tuanya terkait ketertarikanku padanya.

Pada malam itu aku memang berniat bersilaturrahmi seperti biasa tapi secara kebetulan sedang berlangsung acara syukuran ulang tahunnya. bukan disengaja, karena aku sendiri blm tahu tanggal lahirnya. malam itu baju merah ia kenakan dengan bawahan celana panjang sejenis jeans berwarna hitam. doapun dilantunkan oleh ayahnya. berbagai saran kritik diberikan untuk kebaikannya. lilin dengan angka 20 pun tertiup dari bibirnya. tidak tertinggal pula berbagai jepretan kamera untuk mengabadikan momen tersebut. Karena aku bukan siapa-siapa maka tak ada sedikitpun wajahku yang terjepret kamera. haaa

Sayangnya waktu itu aku bukanlah siapa-siapanya dan setelah setahun berlalu sampai pada ultah yang ke 21 yang jatuh tepat pada hari ini, aku masih bukan siapa-siapanya. Tuhan, Kalau memang dia baik untukku dan ibuku dan aku baik untuknya dan orang tuanya maka dekatkanlah kami. namun jika sebaliknya pertemukanlah kami dengan pasangan kami masing-masing yang baik menurutMU.

Bukankah seindah-indahnya putusan adalah takdirMU.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun