WONOGIRI --- Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 116 dan 126 Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar pelatihan batik ecoprint dengan media totebag bersama ibu-ibu PKK Desa Ngelo, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri pada (19/02). Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Ngelo tersebut bertujuan untuk menumbuhkan ide usaha baru dengan memanfaatkan daun jati yang tumbuh subur di Desa Ngelo.
Ecoprint sendiri merupakan proses membuat batik dengan mentransfer warna dan bentuk secara langsung pada kain dengan memanfaatkan daun dan bunga. Produk ecoprint tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga bernilai ekonomi tinggi terlebih produk ini sudah masuk ke pasar internasional.
Penanggungjawab sekaligus pembicara pelatihan, Intan Rachmadanti menjelaskan teknik ecoprint ini merupakan perkembangan dari ecofashion yang bertujuan menghasilkan produk fashion yang ramah dengan lingkungan. Intan sendiri memilih totebag sebagai media percontohan sebab produk yang sudah jadi bisa langsung digunakan oleh peserta kegiatan dalam kegiatan PKK mereka.
"Kami melihat potensi bahwa desa ini banyak ditumbuhi jati. Pas sekali dengan ecoprint yang membutuhkan daun-daun berpigmen warna pekat seperti jati. Kita terapkan zat warna alami tersebut di media totebag," ujarnya.
Siti Fatimah, kader PKK Dusun Kuncen Desa Ngelo menyampaikan bahwa kegiatan ini hal baru untuknya. Ia antusias menyimak pelatihan karena kegiatan ini memberi pengalaman untuk membuka peluang usaha baru bagi PKK.
"Kegiatan ini bagus sekali. Di PKK kami juga ada pelatihan kewirausahaan tetapi ecoprint ini baru yang pertama kalinya. Saya jadi tertarik untuk coba lagi di rumah," ujar Siti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H