Saat ini, tren kosmetik variatif seperti skincare dan make up sangat marak di kalangan masyarakat Indonesia, terutama bagi para perempuan Generasi Z. Semakin banyaknya toko kosmetik di berbagai daerah, produk-produk yang kini diperjualbelikan di minimarket terdekat, juga pengaruh promosi besar-besaran di berbagai media sosial menjadi pemicu naiknya angka penjualan produk-produk kosmetik. Banyak content creator yang membagikan tren make up ala-ala berbagai negara, tren make up yang mengikuti tahun, dan juga tips & tricks make up yang saat ini sedang digemari banyak orang. Rangkaian skincare dengan persaingan efektivitas juga sedang menjadi salah satu konten yang sangat diikuti di media sosial. Banyak orang yang membandingkan produk satu dengan produk lainnya untuk mencoba membuktikan mana yang lebih berhasil untuk meningkatkan kesehatan kulit dan mempertahankan kecantikan.Â
Seiring dengan semakin menjamurnya tren kosmetik ini, semakin banyak pula produk baru yang bermunculan. Produk-produk baru ini biasanya muncul di rentang waktu yang bersamaan dengan harga yang bersaing antar satu dengan yang lain. Jenis produk yang dikeluarkan pun relatif serupa, mengikuti produk yang sedang menguasai pasaran saat itu.Â
Dilansir dari data yang diperoleh dari CNBC Indonesia, lebih dari lima juta produk kosmetik yang terjual di pasaran didominasi oleh merek asal China, terhitung pada bulan Maret-April 2024. Masih banyak orang yang mengira bahwa produk-produk tersebut diproduksi secara lokal akibat promosi yang selalu menggandeng figur publik lokal.  Produk-produk ini terjual laris di toko-toko kosmetik dan berbagai situs e-commerce di Indonesia. Salah satu faktor utama dari laku kerasnya produk-produk impor ini adalah harganya yang tergolong relatif terjangkau dibanding produk-produk buatan negara lain, bahkan buatan Indonesia. Produk-produk asal China ini biasanya akan jauh lebih cepat mengeluarkan produk baru dibandingkan dengan produk lokal, yang mana hal ini menyebabkan semakin maraknya perilaku konsumerisme di tengah masyarakat. Banyaknya content creator yang berbondong-bondong menerima endorse dari produk-produk asing ini dan mempromosikannya di akun media sosial mereka juga memicu masyarakat untuk ikut membeli. Ini adalah akibat dari fenomena fear of missing out, atau yang kini dikenal sebagai FOMO di kalangan muda-mudi. Ajakan persuasif dari content creator kesukaan berhasil membuat masyarakat tergoda untuk secepatnya membeli produk yang dipromosikan atau yang tengah ramai diperbincangkan.
Adanya produk-produk asing yang menjadi "raja" di pasaran dalam negeri ini tentu menimbulkan kekhawatiran, utamanya bagi para produsen kosmetik lokal. Produk-produk asing ini bisa dibanderol dengan harga terjangkau dikarenakan jumlah produksi mereka yang jauh lebih besar dibandingkan pabrik di Indonesia. Kosmetik merek lokal yang tidak mengambil dari produsen asing memiliki harga jual yang lebih tinggi dikarenakan biaya riset yang diperlukan juga lebih besar. Hal ini menyebabkan masyarakat untuk lebih memilih produk asing yang harganya jauh lebih menggiurkan. Pergeseran ini tentunya menyebabkan banyak produk lokal tidak dilirik oleh konsumen.Â
Saat ini, pasar kosmetik lebih didominasi oleh produk asing daripada produk lokal. Masih banyak produk lokal yang bahkan belum pernah didengar oleh masyarakat karena "tertimbun" oleh banyaknya produk asing yang menguasai pasar. Masyarakat tentu akan jauh lebih sadar akan keberadaan produk-produk kosmetik lokal yang juga layak dibandingkan kualitasnya apabila produk-produk asing ini tidak selamanya dibiarkan menguasai pasar. Jika penjualan produk-produk asing bisa diminimalisasi, hal ini akan membawa dampak positif dan keuntungan yang lebih besar bagi produsen dan merek lokal. Selain itu, hal tersebut juga akan meningkatkan daya saing kosmetik lokal dengan kosmetik-kosmetik asing yang saat ini masih digemari oleh masyarakat Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H