Mohon tunggu...
Amanda Mitchener
Amanda Mitchener Mohon Tunggu... -

Saya hanyalah seorang perempuan Bugis yang mengejarilmu dan mencari rejeki di negara orang sambil menjalankan peran sebagai seorang istri dan ibu dari seorang anak lelaki.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menulis Itu (Tidak) Gampang

12 Juli 2010   05:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:55 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya ingat buku tulisan Arswendo Atmowiloto yang sempat membuat saya percaya bahwa menulis bukanlah pekerjaan yang terlalu menyulitkan. Gampang, kata Arswendo!

Menulis pastilah sangat gampang bagi kebanyakan manusia modern. Buktinya, begitu banyak blog yang berisi begitu banyak tulisan mengenai berbagai hal, Mulai dari cerita perjalanan, makanan kesukaan hingga perasaan terdalam seseorang.

Tapi, kenapa saya kesulitan untuk mencurahkan perasaan saya dalam bentuk tulisan?  Terlalu banyak perasaan bercampuk aduk di dalam hati ini yang rasanya pasti akan sangat menyenangkan jika saya bisa mengeluarkannya dalam bentuk tulisan.

Mungkin saya masih terlalu takut untuk membiarkan orang lain tahu 'rahasia dapur' saya.   Saya tidak yakin saya sanggup menghadapi berbagai pertanyaan atau mungkin sindiran keluarga dan teman-teman setelah mereka membaca tulisan curahan hati saya.

Meskipun saya sudah lama tinggal dan bersekolah di luar negeri, saya masih seorang perempuan Indonesia yang masih terikat dengan sentimental ketimuran kita di Indonesia.   "Apa kata orang" masih menjadi pertimbangan batin saya.   Menjaga nama baik keluarga masih menjadi nilai tertinggi dalam kehidupan saya.   Saya bisa menulis beribu-ribu kata mengenai politik, ekonomi dan masalah umum lainnya. Tapi, jari-jari saya membeku saat mulai mengetik kata-kata yang bersumber dari dalam hati saya.

Pertanyaannya sekarang adalah, jika Arswendo dulu bisa meyakinkan saya bahwa menulis itu gampang, beranikah saya untuk mulai menulis tanpa mengkhawatirkan pendapat orang lain?

Mungkin, untuk sementara, saya akan mulai menulis berbagai cerita ringan yang saya alami. Biarlah perasaan saya tersimpan hanya untuk diri saya sendiri dan biarlah Sang Pencipta yang menjadi tempat untuk mencurahkan perasaan saya.

Saya akan mulai menulis lagi dan mohon doa restu semoga saya bisa membuktikan bahwa menulis itu tidak tidak gampang. :D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun