Mohon tunggu...
nara kale moy
nara kale moy Mohon Tunggu... -

tanpa hidup mana mungkin mengenal kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Buas?

7 Februari 2011   08:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:49 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12970647341136090623

Amuk massa di negeri yang menjunjung asas kebhinekaan dan persatuan-kesatuan bangsa makin tercemar. Wajah Pancasila yang kita anut bersama sedang diinjak-injak oleh binatang yang bernama "kebuasan. Inilah peristiwa yang lagi-lagi sangat memalukan agama, ribuan orang menyerbu aliran ahmadiyah tanpa rasa hormat dan menghargai keberadaan mereka untuk beribadah dan menganut paham beragama mereka. Kelompok masyarakat yang menyerbu kaum minoritas bukanlah perkara baru. Bahkan Ormas yang seharusnya cerdas seringkali muncul pongah dan anarkis menunjukkan kebejatan mengapresiasikan agama.

[caption id="attachment_89438" align="alignleft" width="300" caption="sebuah seruan yang beredar di facebook"][/caption]

Setiap manusia di Republik ini dijamin kebebasan dan haknya dalam menentukan arah keyakinan ber-agama-nya. Lalu mengapa ada tindak-tanduk kelompok masyarakat dan ormas yang begitu liar dan buas di Republik ini? Adakah yang memelihara hal ini dalam busana keharmonisan hidup yang kita damba?

Apa yang sedang berlaku? Hukum dan keadilankah? atau kebuasan dari kelompok tertentu?

Mengapa terdapat kebuasan dalam diri mereka? Bukankah sifat buas lebih pas ada dalam kehidupan binatang liar. Atau binatang liar telah pandai mengajari kita untuk bersikap seperti itu? Pahit di negara ini yang belum terselesaikan ternyata harus kita telan kembali dengan tindakan tidak terpuji. Kelompok masyarakat yang buas mungkin sengaja dibiarkan untuk mengalihkan perhatian atas sejumlah PR petinggi yang akan mengevaluasi (http://nasional.kompas.com/read/2011/02/07/14084490/Pemerintah.Segera.Evaluasi.Ahmadiyah)kelompok Ahmadiyah. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya kebusukan yang sama. Sangat picik jika kita mengoreksi dan memaksakan sejumlah perangkat untuk menyudutkan kebebasan beragama yang jelas-jelas menjadi pandangan hidup berbangsa di negara ini.

Bukankah kelompok anarkis yang harus benar-benar disoroti mentalitas dan kejiwaan mereka? Agar ditindak dan dihukum sesuai pelanggaran yang dilakukan demi tegaknya hukum dan keadilan bersama! Memang cukup sulit membawa ribuan orang tersebut ke meja peradilan tetapi bukan hal yang mustahil untuk membasmi perbuatan tercela tersebut. Urusan inipun harus terus dituntaskan sampai ke akar persoalan dengan menangkap para biang penghasut dan penyesat masyarakat beragama. Semua mesti dilakukan agar agama tidak menjadi kambing hitam dalam persoalan ini. Dan dengan demikian semua jaringan yang menyimpangkan prinsip keagamaan yang mulia dan suci pada dasarnya terbebas dari orang-orang gila yang berdandan manis. inilah salah satu contoh kecil yang menyakitkan (http://www.youtube.com/watch?v=U7RLCXNdKF4) di negeri ini.

Mari kita jujur mengakui semua kemunafikan yang dipropagandakan dan menyesatkan...

wassalam...
swara dari negeri di ujung timur indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun