Seorang teman pernah menolak ketika saya tawarkan untuk ikut bermain futsal, alasannya saat itu menurut saya cukup unik, dia takut seperti Basuki yang meninggal setelah bermain futsal pada 12 Desember 2007. Sekarang teman saya itu sudah mau diajak bermain futsal, tapi saya belum tau akankah keputusannya itu berubah saat mengetahui bahwa Adjie Massaid wafat Sabtu (5/2/11) pagi, beberapa jam setelah bermain futsal.
Meninggalnya Adjie yang sempat menemani Okto dalam sidang komisi disiplin PSSI tersebut memang mengangetkan. Begitu mendadak dan tanpa 'tanda-tanda' apapun. Saya yang juga suka bermain futsal pun jadi was-was, sebegitu berbahayakah olahraga tersebut? Karena selain Adjie dan Basuki, sebelumnya Benyamin S. pun meninggal pada 5 September 1995 beberapa jam setelah bermain sepakbola.
Teman dokter saya menjelaskan, olahraga permainan seperti futsal atau sepakbola sering membuat orang keasyikan sehingga lupa atau tidak peduli akan staminanya yang menurun drastis. Apalagi bagi mereka yang jarang berolahraga, futsal bisa meningkatkan beban bagi jantung secara cepat dan fluktuatif bahkan hingga melebihi kapasitasnya.
Kapasitas maksimal jantung seseorang yang disebut Maximum Heart Rate (MHR) dapat diukur sederhana dengan rumus 220 minus usia. Jadi semakin tua seseorang, semakin rendah pula MHR-nya. Seorang seperti Adjie yang berusia 43 tahun, memiliki MHR 177 detak/menit, namun ukuran aman menghindari gagal jantung adalah 70-80% MHR yang berarti sekitar 120 detak per/menit. Untuk pastinya, MHR harus diukur dengan tes EKG.
Lalu haruskah orang yang menyukai futsal seperti saya, berhenti bermain futsal? Teman dokter saya menyarankan 3 hal. Pertama, rutin berolahraga ringan seperti jalan pagi, sepeda, renang atau senam. Olahraga rutin disebutnya bisa meningkatkan MHR seseorang. Kedua, jangan remehkan pemanasan sebelum bermain futsal. Ketiga, jangan gengsi untuk minta diganti bila telah merasa lelah saat bermain.
Dengan ketiganya insya Allah risiko gagal jantung saat bermain futsal dapat dikurangi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H