Penyakit Alzheimer (AD) adalah salah satu jenis demensia yang umumnya dialami oleh orang berusia 65 tahun ke atas, ditandai dengan penurunan kemampuan kognitif dan perilaku. Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan plak amyloid beta di otak dan menjadi penyebab kematian ketujuh tertinggi di dunia (WHO, 2020). Gejala Alzheimer meliputi gangguan ingatan, kesulitan berkonsentrasi, disorientasi, gangguan komunikasi, kesulitan membuat keputusan, dan lainnya.
Pengobatan Alzheimer saat ini belum mampu mengatasi penyebab utama, yaitu penumpukan amyloid beta. Obat seperti donepezil, rivastigmine, dan memantine hanya meredakan gejala. Karena itu, urgensi penanganan Alzheimer di seluruh dunia semakin meningkat. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rimpang kunyit dapat menekan kadar amyloid beta dan mendorong diferensiasi sel. Selain itu, tanaman zodia yang biasanya digunakan sebagai hiasan dan pengusir nyamuk, mengandung senyawa yang dapat mencegah pembentukan amyloid beta.
Di bawah bimbingan Dr. dr. Shahdevi Nandar Kurniawan, Sp. S., (K), lima mahasiswa Universitas Brawijaya, yaitu Aldi Indra Prambudi, Faiz Shidqi Falih, Eunike Oktavia Widyaputri, Frederick Wilbert dari Fakultas Teknologi Pertanian, serta Nathania Angelina Siahaan dari Fakultas Kedokteran, menciptakan inovasi kombinasi senyawa alkaloid daun zodia dan kurkuminoid, yang dienkapsulasi dalam nanopartikel emas untuk memastikan penyerapan obat ke area otak yang rusak akibat Alzheimer.
Melalui penelitian ini, tim Aldi Indra Prambudi berharap hasilnya dapat memberikan manfaat luas dan meningkatkan kesejahteraan penderita Alzheimer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H