Mohon tunggu...
alzharalhamdi
alzharalhamdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa hubungan internsional universitas airlangga

saya menyukai olahraga mulai dari renang, basket, dan badminton. saya juga suka memainkan alat musik gitar. meskipun saya notabennya adalah anak ipa, saya sekarang akan lebih mengekerucutkan pemahaman saya terhadap politik, ekonomi, dan budaya luar negri.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Runtuhnya Rezim Presiden Bashir Al-Assad di Suriah

24 Desember 2024   10:16 Diperbarui: 24 Desember 2024   09:03 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

pengepungan yang dilakukan oleh pemberontak di ibu kota damaskus membuat presiden bashar al assad melairkan di ke Rusia, setelah menunggu selama bertahun tahun dari 2011, akhirnya hasil dari pemberontakan membuahkan hasil. pada hari rabu(27/11/2024) pemberontak melakukan serangan mendadak terhadap militer suriah di bagian utara provinsi Aleppo hingga menewskan lebih dari 130 orang dalam kurun Waktu 24 jam. serangan tersebut dilancarkan oleh Hayat Tahrir al-sham (HTS) Bersama fraksi fraksi sekutunya. pada kamis(28/11/2024) kelompok HTS menutup akses jalan penghubung antara Aleppo dengan damaskus, dan karena itu Sebagian besar wilayah Aleppo dapat dikuasai oleh para pemberontak dalam Waktu kurang dari 1 hari. karena pergerakan pemberontak yang ekstrim ini membuat rusia bereaksi, dengan mengirimkan jet-jet tempurnya dan menyerang daerah Aleppo untuk pertama kalinya sejak tahun 2016. Mingg(1/12/2024) wilayah Aleppo untuk pertama kalinya lepas dari kendali suriah sejak lebih dari 1 dekade. Minggu (8/12/2024) setelah menaklukan ibu kota revolusi para pemberontak mendekati kota damaskus dan tidak sampai 2 pekan, akhirnya kota damaskus berhasil direbut oleh para pemberontak. mereka mengumumkan berakhirnya kekuasaan presiden bashir al assad dan warga suriah pun turun ke jalan untuk merayakan jatuhnya rezim assad yang telah berkuasa sejak 17 Juli 2000. tantara suriah dan pasukan keamanan dikabarkan menarik diri dari bandara internasional damaskus usai assad dilaporkan melarikan diri dari suriah ke rusia 

 

 

 

Dampak Geopolitik

Turunnya presiden bashar al assad dapat mempengaruhi geopolitik dan ekonomi yang ada di Suriah. Pengaruh geopolitik yang pertama adalah Iran karena Suriah adalah sekutu utama dari "Poros Resistensi" (Iran, Suriah, Hizbullah) melawan pengaruh Barat dan Israel di Timur Tengah. Dengan turunnya Assad, pengaruh Iran di Suriah akan berkurang drastis karena rezim baru kemungkinan besar tidak akan memiliki hubungan yang sama eratnya dengan Teheran, kemudian Iran akan kehilangan jalur logistik penting yang digunakan untuk memasok senjata kepada Hizbullah di Lebanon. Yang kedua adalah Rusia, karena mereka memiliki pangkalan militer penting di Tartus dan Latakia, yang menjadi pintu masuk pengaruhnya mediterania. Tanpa Assad, Rusia harus bernegosiasi ulang dengan rezim baru Suriah untuk mempertahankan pengaruhnya dan kredibilitas Rusia sebagai pelindung rezim otoriter juga akan dipertaruhkan. Yang ketiga adalah Turki, yang memiliki kesempatan untuk memperluas pengaruhnya. Turki dapat memanfaaatkan kekosongan kekuasaan untuk memperkuat pengaruhnya di Suriah, terutama di wilayah utara yang berbatasan langsug dengannya.

Dampak Ekonomi

Adapun dampak ekonomi yang terjadi terhadap jatuhnya rezim Assad, tidak hanya berdampak terhadap regional saja tetapi mencakup global. Dampak dalam negri suriah yang pertama adalah ketidakstabilan ekonomi, karena kosongnya tahta pemerintahan jika transisi tersebut tidak berjalan lancar, Suriah berpotensi menghadapi kekacauan ekonomi yang lebih dalam, termasuk inflasi, kelangkaan barang, dan turunnya nilai mata uang. Yang kedua adalah peluang rekonstruksi, jika ada kestablian ekonomi setelah turunnya rezim Assad, investasi internasional dapat masuk untuk membangun Kembali infrastruktur Suriah. PBB dan negara-negara donor akan memainkan berperan besar dalam mendanai proyek rekonstruksi.

Kesimpulan

Turunnya Bashar Al Assad akan menjadi peristiwa yang sasngat signifikan dalam sudut pandang politik Suriah dan Timur Tengah, dengan konsekuensi yang rumit. Mulai dari perubahan keseimbangan kekuasaan, potensi perpecahan politik, tantangan dalam transisi kekuatan, peluang reformasi politik, dan pengaruh aktor eksternal. Terlepas dari ke kompleksan tersebut, jika transisi kekuatan dapat dikelola dengan baik, ini bisa menjadi awal reformasi politik yang lebih terbuka dan stabil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun