Serangan yang Mengejutkan Dunia
Pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023, Hamas mengoordinasikan serangan mendadak kepada Israel melalui darat, laut, dan udara. Operasi tersebut diberi nama "Operasi Banjir Al-Aqsa" dan merupakan operasi terbesar dan paling berbahaya yang terjadi setelah bertahun-tahun.
Pada pukul 06.30, tembakan roket diluncurkan dari Jalur Gaza ke Israel. Hal ini mengejutkan pihak keamanan Israel. Infiltrasi tanah dilakukan setelah fajar. Para militan menerobos penghalang perbatasan dan menyerbu serta merebut stasiun perbatasan Erez Israel. Invasi terjadi di 9 tempat yang tersebar di wilayah perbatasan Gaza.
Pada pukul 07.30, militan Hamas terlihat memasuki kota. Sejumlah warga Israel yang tidak diketahui jumlahnya yang tinggal di dekat perbatasan Gaza disandera dan dibawa melalui jalan-jalan Gaza.
Setidaknya 600 warga Israel dikonfirmasi telah tewas dan lebih dari 2.000 orang terluka sejauh ini. Menurut United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees, UNRWA, lebih dari 20.000 orang telah mengungsi dan berlindung di 44 sekolah di sekitar Gaza pada Sabtu malam.
Juru bicara Hamas Khaled Qadomi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan mendadak itu adalah respons terhadap semua kekejaman yang telah dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade terakhir. Dalam sebuah pernyataan, Mohammad Deif, komandan militer Hamas di Gaza, mengatakan "Ini hanyalah tahap pertama dari upaya Hamas melawan Israel".
"Kami memperingatkan musuh untuk tidak melanjutkan agresi mereka terhadap masjid al-Aqsa...era agresi musuh tanpa respon telah berakhir. Saya menyerukan kepada warga Palestina di mana pun di Tepi Barat dan di Garis Hijau (wilayah Israel) untuk melancarkan serangan tanpa hambatan. Pergi ke semua jalan. Saya menyerukan umat Islam di mana pun untuk melancarkan serangan," katanya.
Hamas menyerukan "pejuang perlawanan di Tepi Barat" serta "negara-negara Arab dan Islam" untuk bergabung dalam pertempuran tersebut, dalam sebuah pernyataan yang di-posting di Telegram.
Pembalasan Israel