Solidaritas dari Bali untuk Masamba

GMKI Cabang Denpasar melakukan aksi solidaritas penggalangan dana di perempatan Jl Surdirman kota Denpasar_Bali untuk membantu masyarakat Masamba_sulawesi selatan yang terdampak bencana alam banjir bandang (23/07/2020)

Seperti diketahui, bencana banjir bandang di Masamba terjadi pada tanggal 13 Juli 2020. Akibat dari bencana tersebut, seluruh aktivitas lumpuh total, tak hanya itu, bencana tersebut juga menelan banyak korban jiwa.

Nobert Imanuel Kono Radajawa sebagai Ketua cabang GMKI Denpasar saat dikonfirmasi awak media menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat korban bencana alam banjir bandang dan sebagai perwujudan dari Tri Panji GMKI yang salah satunya pengabdian kepada masyarakat."Ujarnya"

Semangat rekan-rekan GMKI Cabang Denpasar dalam aksi solidaritas ini walaupun dengan masa aksi penggalangan dana yang dibatasi oleh pihak kepolisian agar tidak terjadi kerumunan karena hingga saat ini kita masih belum keluar dari permasalahan Covid-19.

Nobert Imanuel juga menambahkan bahwa sangat berterimakasih kepada seluruh masyarakat pulau Bali yang sudah boleh mengulurkan tangannya memberikan donasi untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang mengalami bencana alam.

Ditempat yang sama, awak media juga menjumpai koordinator aksi penggalangan dana Putra Umbu Sangera sebagai Ketua bidang aksi dan pelayanan, dia menyampaikan bahwa aksi yang dilakukan hari ini merupakan bagian dari program GMKI khususnya bidang aksi dan pelayanan.

Ia menyebut kewajiban sebagai sesama anak bangsa untuk saling membantu dalam menghadapi  bencana."Kami berdoa dan berharap, walau ditengah pandemi Covid-19, Masamba kemudian diporak-porandakan oleh bencana alam dengan penuh harap segera pulih dan bagkit dari musibah ini. Bagi warga yang terdampak kiranya senantiasa dikuatkan dari Tuhan Yang Maha Esa. Masamba harus kuat, Luwu Utara harus bangkit dari benca ini,"

Langkah itu dilakukan sebagai bentuk kebersamaan dan kekeluargaan sesama anak bangsa karena Duka mereka, adalah duka kita bersama "tutupnya".