Namun, jika tahap berduka ini menyebabkan seseorang melakukan hal-hal yang memperburuk kondisinya seperti menarik diri dari relasi sosialnya, mulai tidak memperhatikan perawatan dan kebutuhan dirinya, atau mulai melakukan hal yang membahayakan dirinya maupun orang lain, maka hal ini menjadi masalah. Kemudian, perlu diketahui juga bahwa tahapan ini tidak hanya dapat dialami oleh penderita, namun dapat juga dialami oleh keluarga.
Masalah kesehatan mental pada penderita kanker tidak dapat disepelekan karena adanya hubungan timbal balik antara keduanya. Salah satu contoh yakni depresi. Adanya depresi dapat mempengaruhi sistem daya tahan tubuh seseorang dan menyebabkan perburukan kanker.
Selain itu, depresi juga dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita. Â Meskipun depresi dan cemas dapat muncul akibat dari kanker itu sendiri dan efek samping obat, pengobatan secara simultan diharapkan dapat memperbaiki kondisi penyakit serta kualitas hidup penderita.
Beberapa gejala seperti menarik diri, mudah tersinggung atau marah, enggan merawat diri, mulai tidak teratur berobat bahkan mulai menyerah dengan pengobatan dapat menjadi tanda-tanda yang perlu disikapi lebih lanjut.
Konsultasi dengan profesional kesehatan jiwa diharapkan dapat membantu. Konsultasi bertujuan agar penderita dapat terbuka mengenai respon emosi dan kekhawatiran yang dirasakan serta mendiskusikan mekanisme koping untuk menghadapi hal tersebut. Terapi obat-obatan biasanya dinilai berdasarkan kondisi yang dialami penderita.
Sebagai pelaku rawat, keluarga maupun orang terdekat penderita kanker, kelompok ini juga tidak luput dari dampak yang dirasakan penderita.
Seringkali kelompok ini ikut merasakan ketidaknyamanan mengenai dan bingung mengenai langkah apa yang harus diambil untuk menenangkan penderita.
Berada bersama penderita dalam setiap langkah perjuangan yang dialami tanpa memaksa mereka secara berlebihan untuk baik-baik saja sangat penting. Berkonsultasi juga dapat dilakukan oleh keluarga agar mendapatkan pemahaman dan cara berjuang bersama penderita. Â
Menjaga gaya hidup sehat penting dalam menunjang terapi. Aktivitas fisik yang disesuaikan dengan kondisi tetap harus dilakukan, misalnya berjalan kaki. Kemudian melakukan relaksasi seperti meditasi juga dapat membantu menunjang kesehatan fisik dan mental. Meningkatkan aktivitas religi maupun spiritual, meningkatkan relasi sosial serta menjaga konsumsi makanan gizi seimbang tidak boleh terlupa.
Saat ini, berbagai kelompok penyintas kanker hadir untuk membantu menemani perjuangan penderita kanker. Harapannya, seseorang akan lebih nyaman jika ditemani oleh mereka yang memiliki perjuangan serupa.
Kanker mungkin tidak mudah untuk dihadapi, namun bukan berarti tidak bisa. Jangan menanggung beban itu sendiri. Berbagilah dengan orang terdekat ataupun komunitas, serta senantiasa berkonsultasi dengan tim medis yang menangani dan juga dengan profesional kesehatan jiwa jika diperlukan.
