"Oh jadi pengobatannya tidak boleh di-stop ya dok?"
"Dok, saya jangan diberikan obat tidur ya"
"Takut ah dok, nanti obatnya bikin ketergantungan"
Beberapa kalimat ini seringkali terdengar jika berkaitan dengan pemberian obat pada pasien dengan gangguan jiwa.
Kekhawatiran ini wajar dan menunjukkan bahwa masih banyak misinformasi yang terjadi di masyarakat.
Oleh karena itu, mari kita membahas sedikit tentang terapi pada gangguan jiwa.
Apakah kesehatan jiwa dan kesehatan fisik berbeda?
Kesehatan jiwa dan fisik merupakan bagian dari kesehatan yang tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi.
Adanya masalah pada kesehatan jiwa seperti stres berkepanjangan, gangguan depresi, gangguan cemas dapat menjadi faktor risiko untuk terjadinya masalah kesehatan fisik seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung.
Begitu juga sebaliknya, masalah kesehatan fisik misalnya stroke, penyakit jantung, dapat menjadi faktor risiko terjadinya masalah kesehatan jiwa.