Mohon tunggu...
Alyssa Marshanda
Alyssa Marshanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Universitas Airlangga dalam Menghasilkan Calon Dokter

19 Desember 2024   19:35 Diperbarui: 19 Desember 2024   19:35 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat ini, Indonesia memiliki kekurangan yang signifikan dalam jumlah dokter. Meskipun terdapat 202.967 dokter, jumlah ini masih jauh di bawah standar yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO). Standar WHO menyebutkan bahwa idealnya ada 1 dokter untuk setiap 1.000 penduduk. Namun, di Indonesia, rasio dokter per penduduk saat ini hanya 0,72. Artinya, kita masih membutuhkan sekitar 78.663 dokter lagi untuk memenuhi standar WHO tersebut (2024). Dokter merupakan salah satu profesi yang sangat mulia. Profesi dokter bukan sekedar pekerjaan, seorang dokter memiliki peran sangat penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dokter merupakan garda terdepan dalam menjaga kesehatan masyarakat, dimana seorang dokter tidak hanya menyembuhkan, tetapi juga mencegah penyakit tersebut dengan memberikan edukasi atau penyuluhan. Kedokteran merupakan bidang ilmu kesehatan yang mendalam, mencakup pemahaman mendasar tentang tubuh manusia hingga penerapan pengetahuan tersebut untuk menjaga kesehatan, mendiagnosis penyakit, dan memberikan perawatan yang tepat. Dokter juga dapat terlibat dalam penelitian untuk mengembangkan ilmu kedokteran, menemukan dan meningkatkan pengobatan terbaru, dan sebagainya.

Untuk menjadi seorang dokter, seseorang harus menempuh pendidikan yang panjang. Perjalanan menjadi seorang dokter dimulai dari berkuliah di Fakultas Kedokteran. Berdasarkan Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Budi Santoso, jumlah fakultas kedokteran di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2022, jumlah fakultas kedokteran tercatat sebanyak 92, namun saat ini jumlahnya telah mencapai 117 (2024). Dengan sejarah panjangnya yang dimulai sejak era kolonial Belanda sebagai Nederlandsch-Indische Artsen School (NIAS) pada tahun 1913, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga kini telah berusia 108 tahun dan menempati posisi sebagai fakultas kedokteran tertua kedua di Indonesia (Anonim, n.d.). Di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga kami mempelajari beberapa ilmu dasar, seperti biologi kedokteran, anatomi, fisiologi, histologi, hingga ilmu klinik nantinya, seperti bedah, dan masih banyak lagi. Contohnya histologi, histologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jaringan tubuh yang dapat menyusun suatu organ (Soesilawati, P. 2020). Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga menduduki peringkat 301-350 dunia pada subjek Life Sciences and Medicine berdasarkan Quacquarelli Symonds World University Ranking (QS WUR) 2023 (2023). Yang artinya, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga turut menduduki peringkat kedua secara nasional. Dari peringkat tersebut dapat dibuktikan bahwa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah diakui secara internasional. Dengan reputasi yang baik, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga memiliki peluang besar untuk diterima di institusi kesehatan. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah mencetak ribuan dokter yang berkompeten dan berkontribusi besar bagi dunia kesehatan di Indonesia. Jaringan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang luas juga dapat menjadi aset dalam membangun karier di dunia kesehatan.

Selama masa studi, mahasiswa kedokteran akan mempelajari beraneka macam ilmu dasar kedokteran. Selain itu, mereka pula akan dilatih untuk melakukan praktik klinis di rumah sakit. Sitoresmi, A. R. (2023) mengatakan bahwa setelah menempuh pendidikan S1, calon dokter masih menjalani masa profesi dokter (koas) selama kurang lebih 1,5 sampai 2 tahun untuk mendapatkan gelar dokter. Selama masa koas, calon dokter akan menerima pengalaman pribadi pada menaruh pelayanan kesehatan pada pasien pada aneka macam bidang. Program koas ini dirancang agar calon dokter dapat menguasai atau memiliki pengalaman klinis di rumah sakit. Selama masa koas, calon dokter akan berotasi ke berbagai departemen di rumah sakit. Masa koas ini sangat krusial untuk memberikan calon dokter keterampilan klinis yang memadai di berbagai departemen. Setelah itu, calon dokter diwajibkan untuk mengikuti UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter) agar dapat berpraktik dan dilanjutkan dengan internship selama setahun. Setelah lulus menjadi dokter umum, seorang dokter dapat melanjutkan pendidikan pada bidang yang diminati, ada yang memilih untuk menjadi dokter spesialis dan ada pula yang ingin melanjutkan S2.

Selain ilmu-ilmu tersebut, mahasiswa fakultas kedokteran juga diajarkan bagaimana cara beretika, sopan santun, berempati, dan mahasiswa dihimbau untuk menjadi mahasiswa yang proaktif. Seorang dokter tidak hanya mempelajari ilmu medis, tetapi nantinya kami juga akan berinteraksi langsung dengan pasien. Menurut Santoso, J. T. (2022) etika merupakan aturan, norma, kaidah, atau prosedur yang biasa digunakan individu sebagai pedoman atau prinsip dalam melakukan perbuatan dan perilakunya. Etika, sopan santun, dan empati akan membangun kepercayaan pasien terhadap dokter, sehingga pasien akan nyaman untuk berkonsultasi. Penting bagi dokter untuk berempati karena dokter berhadapan langsung dengan manusia, dimana kemanusiaan dan empati itu penting untuk diterapkan oleh seorang dokter. Mengutip dari Srdhini, Z. (2023) proaktif adalah sebuah sikap seorang individu yang secara aktif dapat mengambil tindakan tegas dan melakukan berbagai cara agar mencapai tujuan yang diinginkannya. Dengan sikap proaktif, kami tidak hanya dapat menyembuhkan penyakit, tetapi juga mencegah dan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.

REFERENSI

Anonim. (n.d.).  Home - Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. https://fk.unair.ac.id
Anonim. (2024). Jumlah FK di Indonesia Bertambah, AIPKI: Kualitas Dokter yang Lulus jadi Tantangan. Liputan6.com.https://www.liputan6.com/health/read/5746935/jumlah-fk-di-indonesia-bertambah-aipki-kualitas-dokter-yang-lulus-jadi-tantangan
Anonim. (2024). Krisis Dokter di Indonesia: Upaya Pemerintah dan Tantangan Mendesak - Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Dinas Kesehatan Provinsi Papua. https://dinkes.papua.go.id/krisis-dokter-di-indonesia-upaya-pemerintah-dan-tantangan-mendesak/
Sitoresmi, A. R. (2023). Koas Adalah Program Profesi bagi Mahasiswa Jurusan Kedokteran, Ini Tahapan Lainnya. Liputan6. https://www.liputan6.com/hot/read/5457824/koas-adalah-program-profesi-bagi-mahasiswa-jurusan-kedokteran-ini-tahapan-lainnya?page=4
Anonim. (2023).  FK Unair Alami Lonjakan Peringkat QS WUR by Subject. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur. https://kominfo.jatimprov.go.id/berita/fk-unair-alami-lonjakan-peringkat-qs-wur-by-s ubject
Soesilawati, P. (2020). Histologi Kedokteran Dasar. Airlangga University Press. https://repository.unair.ac.id/116832/1/HISTOLOGI%20Kedokteran%20Dasar_Full.p df
Santoso, J. T. (2022). Etika sebagai Landasan Perilaku Sehari-hari. Universitas Sains dan Teknologi Komputer. https://stekom.ac.id/artikel/etika-sebagai-landasan-perilaku-sehari-hari
Srdhini, Z. (2023). Proaktif adalah: Definisi, Ciri-ciri, Keuntungan, dan Cara Melatihnya. Detik Bali. https://www.detik.com/bali/berita/d-6597135/proaktif-adalah-definisi-ciri-ciri-keuntu ngan-dan-cara-melatihnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun