Mohon tunggu...
Alya Sekar Kinasih
Alya Sekar Kinasih Mohon Tunggu... Human Resources - rumput tetangga lebih hijau

succeed

Selanjutnya

Tutup

Film

A Love Without Communication Can't Bring Happiness: Pembelajaran dari Film "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini"

31 Desember 2021   22:36 Diperbarui: 1 Januari 2022   00:10 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, kurang lebih kamu sudah bisa membayangkan kan apa saja konflik dalam film NKCTHI? 

Menurut penulis, sejatinya Narendra atau Ayah sangat terpukul atas meninggalnya kembaran Awan dan sikapnya yang protektif terhadap keluarganya merupakan bentuk defense mechanism  dari trauma itu. Narendra sangat menyayangi keluarganya. Namun, cara yang ditempuh Narendra ternyata malah membuat anak dan istrinya merasa diperlakukan tidak adil dan terkekang.

Manusia lupa jadi manusia, lagi-lagi ambil peran ke-Tuhan-an. Ambil peran dan buat aturan. Berkah seolah jadi hukuman. -Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

Kutipan di atas menceritakan bagaimana manusia membuat aturan yang akhirnya menjadi pembatas untuk maju, entah kemajuan dalam hubungan maupun dalam karir dan kehidupan. Menurut penulis, kutipan tersebut sangat menggambarkan bagaimana Ayah membuat aturan dan batasan pada dirinya sendiri dan anak-anaknya  agar kehidupan barjalan dengan lancar sesuai dengan harapan. Namun, nyatanya aturan-aturan tersebutlah yang membuat keluarga Narendra mengalami konflik. 

Narendra melarang Angkasa dan Istrinya membicarakan tentang kembaran Awan dan meminta mereka untuk mengubur kenangan menyedihkan tersebut. Pada sisi lain, Istri Narendra masih merasa kehilangan dan Angkasa sejak kecil dipaksa membawa beban itu sembari menjadi pelindung bagi adik-adiknya. 

Tanpa disadari, keinginan Narendra untuk membahagiakan keluarganya malah menjadi beban untuk istri dan anak-anaknya. Awan tidak mengetahui alasan Sang Ayah terus mengawasi dan memperlakukannya seperti anak-anak, Angkasa berada di posisi yang serba salah karena harus menuruti ayah sekaligus menjaga adiknya, sedangkan Aurora selalu berada di tengah-tengah seolah hanya menjadi pengamat yang tidak memiliki peran karena keluarganya terus fokus pada Awan. 

Lalu, bagaimana keluarga Narendra menyelesaikan konflik yang mereka hadapi? 

Butuh hati yang besar sekali untuk meminta maaf kepada yang melukai, memulai berbicara kepada yang memusuhi, mendekat kepada yang sudah menjauh, mengalah kepada yang merasa tau segala, melunak  kepada yang keras kepala, dan menjadi biasa saja kepada yang sudah matahkan rasa. -Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

Kutipan di atas kurang lebih menggambarkan anti-konflik dalam keluarga Narendra. Masih ingat saat Awan dan Angkasa pergi dari rumah,kan? Nah, saat mereka jauh dari keluarga, mereka juga mengalami konflik dengan pasangan dan pekerjaan. Singkat cerita pada akhirnya, Ibu menjemput Awan dan Angkasa sambil meluruskan kesalahpahaman mereka pada sang Ayah. Melalui pembicaraan tersebut, mereka akhirnya memahami tentang perlakuan ayah mereka dan mengetahui bahwa keluarga adalah satu-satunya tempat untuk pulang disaat semua orang membalikkan badan.

Pada akhirnya, kunci untuk menyelesaikan konflik adalah KOMUNIKASI. Dalam hubungan apapun, manusia perlu untuk berkomunikasi untuk saling memahami. Tanpa komunikasi, banyak kesalahpahaman yang mungkin terjadi. Kesalahpahaman pun dapat mengarah pada perpisahan, apabila tidak diluruskan dengan komunikasi. 

Dari film NKCTHI, kita dapat melihat bahwa terdapat rasa cinta dan kasih sayang dalam Keluarga Narendra, tetapi cinta dan kasih tersebut tidak diikuti dengan komunikasi. Masalah dan rasa ingin tahu anak-anak hanya diselesaikan dengan gertakkan sang Ayah. Sayangnya, hal itu terus terulang hingga menimbun emosi yang tidak dapat terbendung lagi. Untuk memahami lebih lanjut tentang komunikasi dalam keluarga, berikut ini akan dijelaskan  3 elemen yang menjadi dasar dalam komunikasi keluarga 

  1. Words =  "Words refer to how family members talk and behave toward each other." Komunikasi mempengaruhi perasaan dan kepercayaan diri dalam hubungan.  Kata-kata ini jug atermasuk untuk mengekspresikan support, ide, persetujuan, konflik, dan anti konflik dalam hubungan keluarga. 
  2. Thought = "Thought refer to how family members think about each other." Pikiran membentuk emosi dan kata-kata yang juga mempengaruhi hubungan keluarga. 
  3. Emotion =  "Emotions are affected by words and thoughts." Emosi kita dipengaruhi oleh bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain dan bagaimana kita menerjemahkan maknanya kepada diri sendiri melalui self-talk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun