Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesejahteraan tubuh yang sering kali terabaikan. Kebiasaan sehari-hari yang tampaknya tidak berbahaya, seperti mengunyah es batu, ternyata dapat memberikan dampak serius bagi kesehatan gigi. Kebiasaan ini menjadi salah satu topik yang sering dibahas dalam komunikasi terapeutik antara tenaga medis dan pasien. Edukasi tidak hanya berfokus pada bahaya kebiasaan tersebut, tetapi juga menawarkan alternatif yang lebih sehat, seperti mengunyah permen karet tanpa gula, dengan tetap memperhatikan penggunaannya agar tidak berlebihan.
Dampak Buruk Kebiasaan Mengunyah Es Batu
Mengunyah es batu telah terbukti memiliki dampak buruk bagi kesehatan gigi. Salah satu risiko utamanya adalah kerusakan pada enamel gigi. Enamel merupakan lapisan pelindung terluar yang berfungsi melindungi struktur gigi dari kerusakan. Karena sifat es batu yang keras, kebiasaan ini dapat menyebabkan enamel terkikis atau retak. Ketika enamel melemah, gigi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan, termasuk gigi sensitif, rasa ngilu, dan bahkan risiko infeksi akibat masuknya bakteri ke lapisan dalam gigi.
Selain itu, kebiasaan mengunyah es batu juga dapat menyebabkan retakan pada struktur gigi yang lebih serius. Retakan ini tidak selalu terlihat secara kasat mata tetapi dapat berkembang menjadi masalah yang memerlukan perawatan intensif, seperti penambalan atau bahkan pencabutan gigi. Sayangnya, banyak orang belum menyadari risiko ini dan menganggap kebiasaan tersebut sebagai sesuatu yang tidak berbahaya.
Mengunyah Permen Karet sebagai Alternatif Lebih Sehat
Sebagai solusi yang lebih aman, mengunyah permen karet tanpa gula dapat menjadi alternatif yang disarankan oleh tenaga medis. Aktivitas ini memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan gigi dan mulut. Salah satu manfaat utamanya adalah merangsang produksi air liur. Air liur berfungsi untuk membersihkan sisa-sisa makanan, menetralkan asam di mulut, dan membantu melindungi gigi dari pembentukan plak.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan permen karet juga harus dibatasi. Mengunyah permen karet secara berlebihan dapat menyebabkan ketegangan otot rahang atau gangguan sendi temporomandibular (TMJ). Oleh karena itu, meskipun lebih aman dibandingkan mengunyah es batu, permen karet tetap harus digunakan dengan bijak untuk menghindari dampak buruk lainnya.
Komunikasi Terapeutik di RSGM Universitas Airlangga
Kesimpulan
Mengunyah es batu adalah kebiasaan yang dapat merusak kesehatan gigi secara signifikan, baik melalui kerusakan enamel, retakan gigi, maupun risiko infeksi. Sebagai alternatif, mengunyah permen karet tanpa gula dapat menjadi solusi yang lebih sehat, asalkan dilakukan dengan batasan yang wajar. Edukasi yang diberikan melalui komunikasi terapeutik di RSGM Universitas Airlangga memiliki peranan besar dalam membantu masyarakat memahami risiko kebiasaan buruk ini serta memberikan arahan untuk menggantinya dengan kebiasaan yang lebih bermanfaat. Dengan pendekatan yang ramah dan berbasis edukasi, diharapkan masyarakat semakin peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian dari kualitas hidup yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H