Pelajaran menulis puisi di sekolah dianggap penting karena membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kesadaran bahasa, kreativitas dan kegembiraan, serta rasa kebersamaan (Marini Razanah & Solihati Nani, 2022)
Puisi anak dapat menjadi alat yang efektif untuk menanamkan empati karena ia menawarkan cara yang unik bagi anak-anak untuk mengeksplorasi dan memahami perasaan serta pengalaman orang lain. Melalui puisi, anak-anak belajar untuk mengungkapkan dan merasakan emosi, baik milik mereka sendiri maupun orang lain, yang merupakan inti dari empati.Â
Ketika anak-anak terlibat dalam proses menulis atau membaca puisi, mereka sering kali dihadapkan pada berbagai tema yang menggambarkan situasi emosional yang berbeda, seperti kesedihan, kebahagiaan, atau kerinduan. Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan bahasa dan kreativitas mereka tetapi juga membantu mereka mengembangkan kesadaran social yang lebih dalam.
Lebih lanjut, puisi juga berfungsi sebagai cerminan perilaku empati. Perilaku empati dalam puisi dapat ditunjukkan melalui perhatian terhadap orang lain, kepekaan terhadap perasaan orang lain, dan kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain (Abdillah, 2021). Dengan demikian, puisi memberikan ruang bagi anak-anak untuk berlatih dan menerapkan keterampilan empati dalam konteks yang aman dan kreatif.Â
Kegiatan ini mendorong anak-anak untuk tidak hanya memahami emosi yang diekspresikan dalam puisi tetapi juga untuk menghubungkannya dengan pengalaman nyata mereka sendiri, sehingga membangun dasar yang kuat bagi pengembangan karakter dan hubungan sosial yang positif di masa depan.
Â
Mengapa Empati Penting di Kelas Rendah?
Untuk sejumlah alasan penting, empati sangat penting terutama di kelas-kelas rendah. Karena empati merupakan salah satu komponen kunci dalam interaksi sosial, empati harus diajarkan sejak usia dini agar tertanam dalam kehidupan sehari-hari dan sulit untuk dilepaskan.Â
Pengembangan empati pada anak-anak sangat penting karena dapat membantu mereka berhubungan dengan orang lain, bergaul dengan teman sebaya, dan mempersiapkan mereka untuk interaksi sosial di lingkungan sosial.
 Dipercaya bahwa dengan membantu anak-anak menjadi lebih berempati, mereka akan dapat menghindari kecemburuan dan permusuhan dengan teman sebayanya dan tumbuh menjadi pribadi yang penuh kasih, cerdas, dan tidak mudah tersinggung. Sikap sosial dan emosional anak-anak dapat dipengaruhi secara positif oleh sikap simpati (Hutasuhut dalam (Tsabita Salsabila et al., 2021).
Â