Tobat ekologis yang perlu kita sadari bahwa memang telah nyata kerusakan di dunia ini akibat manusia itu sendiri dan para penguasa yang menganggap dirinya berhak melakukan Keputusan tanpa mempertimbangkan kepentingan alam seperti Hasrat produksi nikel ataupun tambang lainnya yang pada kenyataannya merusak ekosistem dan menyebabkan pemanasan intibumi, juga Masyarakat sekitar yang mengakibatkan terdampak perubahan iklim di sekitar daerah pertambangan yang mengakibatkan polusi sehingga rentan terkena penyakit, memang tujuan nya baik untuk peningkatan ekonomi di Indonesia tetapi dibanding maslahat daripada mudhorotnya masih ketimpangan mudhorotnyalebih besar, padahal masalah utama adalah melibatkan pakar dan ahli sebelum mengambil Keputusan sehingga tidak memaksakan kebijakan politik saja dalam menentukan melainkan kebijakan teknokrasi sehingga Ketika adanya diskusi walaupun hasil yang kurang maka semua bertanggung jawab, mirisnya pemerintah sekarang cenderung naif dan seenaknya dalam membuat keputusan.
Bantuan Sosial yang diberikan kepada rakyat kecil dianggap pemberian presiden dalam ungkapannya tetapi kalau utang negara akibat kebijakan yang gagal justru dianggap sebagai utang negara bukan utang presiden, mirisnya lagi Memang dalam kenyataanya ekonomi di negara kita mengalami kenaikan yang signifikan wajar dan semogaterus kita harapkan, tetapi pada kenyataannya ketimpangan penghasilan lah yang terjadi, konglomerat selalu naik menjadi tambah kaya sedangkan rakyat miskin semakin menjerit kesusahan.
Investasi yang diberikan pemerintah lebih mengarah pada investasi padat modal yang minim menambah peluang kerja justru tenaga asing yang memanfaatkannya bukan padat karya sehingga terjadi ketimpangan tersebut jika pemerintah mempermudah usaha UMKM dan usaha menengah kebawah dalam permodalannya dan perizinan maka kita bisa meningkatkan pendapatan ekonomi kita bisa terlihat pegusaha menengah dan cenderung tumbuh dikuasai orang asing karena mereka dipercayai pemerintahnya dan memiliki edukasi usaha dan resiko yang baik, ini perlu dilatih di rakyat Indonesia jika kita ingin maju dan berkembang
sehingga sesuai dengan semestinya Membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besarDan yang menjadi closing statement dari cak imin sangat menegaskan posisinya yaitu tobat Ekologis dan Pemerintahan agar tidak semena-menaÂ
"pembangunan berkelanjutan harus terus dilanjutkan malah ngurusi kekuasaan yang berkelanjutan oleh sebab itu dalam Al-Qur'an disebutkan Telah nyata kerusakan di daratan dal laut akibat ulah tangan manusia bahkan Paus Fransiskus juga mengingatkan kita untuk tobat ekologis yangmana taubat itu dimulai dari etika, etika lingkungan dan etika pembangunan jangan ugal-ugalan, jangan ngangkangi aturan jangan sembrono(seenaknya), ojo sakare pedewe" Ucap Gus Muhaimin Iskandar Pas Debat Calon Wakil Presiden Yang Kedua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H