Mohon tunggu...
alyazhafira
alyazhafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Nama saya Alya Zhafira Putri, seorang mahasiswa kedokteran Universitas Airlangga yang penuh semangat dan berdedikasi. Saya memiliki ketertarikan yang mendalam dalam bidang kesehatan dan berkomitmen untuk memberikan perawatan terbaik kepada pasien kelak. Saya percaya bahwa belajar adalah proses yang berkelanjutan dan saya selalu berusaha untuk memperbarui pengetahuan saya tentang perkembangan terbaru dalam dunia medis. Saya berharap dapat terus belajar dan tumbuh dalam karir saya sebagai dokter kelak, serta memberikan dampak positif dalam masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Permainan Jungkat Jungkit dalam Dunia Dokter

3 Desember 2024   16:40 Diperbarui: 3 Desember 2024   16:47 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di tengah tantangan kesehatan global yang terus meningkat, peran dokter sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini diibaratkan permainan jungkat-jungkit yang mengajarkan kita tentang keseimbangan, dokter juga dituntut untuk menjaga keseimbangan antara pengetahuan medis, keterampilan klinis, dan empati terhadap pasien. Dalam dunia medis yang terus berkembang, tantangan yang dihadapi dokter semakin kompleks dan penting bagi mereka untuk menjaga keseimbangan dalam semua aspek kehidupan mereka. Tanpa keseimbangan ini, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi, dokter akan kesulitan memberikan perawatan yang optimal kepada pasien. Dalam hal tersebut, konsep permainan jungkat jungkit dapat digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan dinamika kehidupan seorang dokter.

Tantangan Profesi Dokter di Indonesia
Profesi dokter dilaksanakan berdasarkan standar keilmuan dan kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan yang diakui oleh pemerintah Indonesia. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021 dari total 173.707 tenaga medis sekitar 60% di antaranya adalah dokter umum. Namun, distribusi dan ketersediaan dokter umum di Indonesia masih tidak merata sehingga tidak sepadan dengan tingginya jumlah kunjungan pasien. Hal ini berpengaruh terhadap beban kerja dokter yang sering kali tinggi akibat banyaknya proyek penelitian, jam kerja yang tidak tetap, peningkatan jumlah pasien, kompleksitas penyakit, dan persebaran dokter yang tidak merata di berbagai daerah.

Keseimbangan dalam Pengetahuan dan Praktik
Keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan praktik klinis sangatlah penting. Dokter harus menyelami pemahaman bagaimana sistem tubuh manusia dapat beroperasi, seperti anatomi, fisiologi, patologi, histologi, dan farmakologi. Dengan menyelami pengetahuan-pengetahuan tersebut, seorang dokter dapat mendiagnosis dan merawat pasien. Selain itu, kemajuan teknologi dan penelitian dalam dunia medis yang terus berkembang pesat mengharuskan seorang dokter menjadi seorang pelajar berkelanjutan agar terus memperbarui pengetahuannya agar tetap relevan dan efektif dalam memberikan perawatan kepada pasien. Keterampilan diagnostik yang baik, kemampuan melakukan pemeriksaan fisik, dan menganalisis hasil tes merupakan suatu kunci untuk membuat diagnosis yang akurat. Selain itu, dokter harus terampil dalam melakukan prosedur medis yang sesuai dan diperlukan untuk perawatan pasien. Keseimbangan antara pengetahuan dan praktik ini diibaratkan dengan permainan jungkat jungkit, yaitu kedua sisi harus seimbang untuk mencapai hasil yang diinginkan.  

Interaksi dengan Pasien dan Keluarga
Keseimbangan dalam berinteraksi baik kepada pasien maupun keluarga pasien juga sangatlah penting untuk memberikan perawatan holistik. Dengan membangun kepercayaan antara dokter dan pasien, rencana perawatan dapat berjalan dengan baik. Selain itu, keluarga pasien seringkali memainkan peran penting dalam proses penyembuhan. Oleh karena itu, dokter perlu melibatkan mereka dalam diskusi tentang perawatan dan keputusan medis. Dalam hal ini, keseimbangan antara perhatian kepada pasien dan keterlibatan keluarga sangat penting.

Manajemen Stres dan Kesehatan Mental
Profesi sebagai dokter seringkali dihadapkan dengan situasi yang menegangkan, emosional, dan cenderung naik turun, seperti harus tersenyum kepada pasien lainnya setelah memberikan kabar buruk kepada seorang pasien. Dokter perlu memiliki keterampilan untuk mengelola stres dan burnout agar tetap fokus dan efektif dalam memberikan diagnosis serta pengobatan kepada pasien-pasiennya. Mengembangkan teknik relaksasi, seperti meditasi atau olahraga dapat membantu dokter menjaga kesehatan mental mereka. Selain itu, kesejawatan antar rekan-rekan kerjanya seorang dokter dapat mengatasi tekanan yang dihadapinya di dunia kerja. Selain itu, dokter juga harus menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental diri mereka sendiri. Jika diperlukan, dokter sekalipun tidak boleh ragu untuk mencari dukungan profesional untuk mengatasi masalah emosional atau mental yang mereka hadapi. Keseimbangan antara kesehatan mental dan profesionalisme adalah kunci untuk memberikan perawatan yang optimal kepada pasien.

Afiliasi dan Pengalaman Field Study
Sebagai mahasiswa Universitas Airlangga yang melakukan field study ke Pusat Layanan Kesehatan (PLK) Universitas Airlangga pengalaman ini memberikan wawasan berharga tentang dinamika kehidupan seorang dokter di lapangan. Melalui interaksi langsung dengan tenaga medis dan pasien, saya dapat melihat bagaimana mereka berusaha menjaga keseimbangan antara tuntutan pekerjaan dan kesehatan mental mereka. Observasi ini menyoroti pentingnya dukungan dari institusi, keluarga, dan masyarakat dalam membantu dokter mengelola stres dan menjaga kesejahteraan. Melalui diskusi dengan dokter di UPKK Unair, saya belajar bahwa komunikasi yang efektif dan saling mendukung antar anggota tim dapat mengurangi beban kerja dan meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien.

Kesimpulan

Dalam profesi yang penuh tantangan ini, dokter dituntut untuk menjaga keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupannya. Layaknya permainan jungkat-jungkit, kedua sisi harus seimbang agar dapat berfungsi dengan baik, seorang dokter juga perlu menyeimbangkan pengetahuan dan praktik, hubungan dengan pasien dan keluarga, serta menjaga kesehatan mental dan fisiknya. Dengan keseimbangan yang tepat, dokter akan mampu memberikan perawatan yang lebih baik dan berkontribusi secara maksimal dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Untuk itu, kita perlu mendukung tenaga medis, menghargai peran mereka, dan memperhatikan kesejahteraan mereka agar mereka dapat terus menjalankan tugas mulia ini dengan baik. Sebelum mengobati orang lain, seharusnya dokter ataupun tenaga medis lainnya berada dalam kondisi optimal baik dari fisik maupun mental. Mari kita dukung para tenaga medis dengan menghargai peran mereka dan memperhatikan kesehatan mental mereka agar mereka dapat terus berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

SUMBER :
Universitas Andalas. (n.d.). Pendahuluan. [online] Tersedia di: http://scholar.unand.ac.id/212628/2/BAB%20I%20Pendahuluan.pdf [Diakses pada:30 Nov 2024].

Alomedika. (n.d.). Dokter dan Depresi. [online] Tersedia di: https://www.alomedika.com/dokter-dan-depresi [Diakses pada: 30 Nov 2024].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun