ALYA ZAHIYAH MUKHBITA/191241180
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Monkeypox adalah penyakit viral yang disebabkan oleh virus monkeypox, pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958. Meskipun penyakit ini umumnya terjadi di daerah endemik di Afrika Tengah dan Barat, jumlah kasus di luar wilayah tersebut meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2022), monkeypox telah dilaporkan di lebih dari 30 negara baru, dengan lebih dari 60.000 infeksi terkonfirmasi pada tahun 2022. Mengingat potensi penyebaran yang cepat, strategi pencegahan dan penanganan yang efektif sangat diperlukan. Salah satu langkah kunci dalam pencegahan monkeypox adalah vaksinasi. Vaksin cacar yang sebelumnya digunakan terbukti efektif melindungi terhadap monkeypox. Program vaksinasi yang ditargetkan untuk kelompok berisiko tinggi, seperti petugas kesehatan dan individu yang berhubungan erat dengan pasien positif, dapat membantu mengurangi risiko penularan. CDC (2023) merekomendasikan vaksinasi sebagai bagian dari strategi pencegahan.
Edukasi masyarakat juga merupakan aspek penting dalam pencegahan. Kampanye informasi mengenai cara penularan, gejala, dan langkah pencegahan perlu dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran publik. Masyarakat harus memahami pentingnya menjaga kebersihan, menghindari kontak dengan hewan liar, dan mengenali tanda-tanda infeksi. Edukasi ini dapat dilakukan melalui berbagai media, termasuk poster, brosur, dan platform digital. Selain itu, pengendalian kontak dengan mengidentifikasi dan mengisolasi individu yang terpapar atau terinfeksi dapat meminimalkan penyebaran virus. Sistem pelacakan kontak yang efektif memungkinkan otoritas kesehatan memantau individu yang mungkin terpapar dan memastikan mereka menjalani isolasi jika diperlukan. Ini dapat mengurangi risiko penularan secara signifikan.
Dalam hal penanganan, perawatan medis bagi pasien monkeypox biasanya bersifat dukungan atau motivasi. Meskipun tidak ada pengobatan spesifik untuk infeksi ini, fokus utama adalah mengelola gejala, seperti demam, nyeri, dan ketidaknyamanan. Pasien dengan komplikasi serius, seperti infeksi sekunder atau dehidrasi, dianjurkan melakukan perawatan di rumah sakit. Oleh karena itu, akses ke layanan kesehatan yang berkualitas sangat penting. Data menunjukkan bahwa komplikasi dapat terjadi pada 1-10% pasien, tergantung pada faktor risiko.
Isolasi pasien yang terinfeksi merupakan langkah kunci dalam penanganan monkeypox. Memisahkan individu yang terinfeksi dari orang sehat dapat meminimalkan risiko penularan. Isolasi harus dilakukan dengan baik, menggunakan fasilitas kesehatan yang sesuai, dan memastikan pasien mendapatkan perawatan yang memadai selama masa isolasi. Dalam konteks ini, peran petugas kesehatan sangat penting untuk mengawasi dan mendukung pasien. Pemantauan dan pelaporan kasus monkeypox secara berkelanjutan juga penting. Sistem surveilans yang efektif membantu dalam mendeteksi dan merespons kasus baru dengan cepat. Data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk merencanakan intervensi kesehatan masyarakat yang lebih baik. Oleh karena itu, kolaborasi antara lembaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat sangat penting dalam mengembangkan strategi penanganan yang komprehensif.
Secara keseluruhan, monkeypox merupakan ancaman kesehatan yang perlu diwaspadai, terutama dengan peningkatan kasus di luar daerah endemik. Strategi pencegahan dan penanganan yang komprehensif, termasuk vaksinasi, edukasi masyarakat, pengendalian kontak, perawatan medis, isolasi pasien, serta pemantauan yang baik, sangat penting untuk mengatasi wabah ini. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat, serta melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
"KATA KUNCI: Isolasi, Monkeypox, Vaksinasi"
DAFTAR PUSTAKA