Mohon tunggu...
Ayya
Ayya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Penulis yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sahabatku Dika yang Usil

4 Desember 2022   07:33 Diperbarui: 4 Desember 2022   07:36 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Udara yang sejuk, burung-burung berkicau. Terlihat seorang anak SMP dengan temannya telah siap melaksanakan ibadah salat subuh. Disaat akan keluar dari masjid, mereka berjanji untuk bermain sepeda di sebuah taman.

Taman yang mereka tujui tidak jauh dari perumahan mereka. Taman tersebut cukup terkenal akan keindahannya. Lapangan yang cukup luas membuat masyarakat sering melakukan berbagai kegiatan di sana.

Terlihat anak SMP dan temannya mengayuh sepeda mereka ke taman. Anak-anak tersebut bernama Arlan, Dika dan Rio. Mereka adalah sahabat sejak SD.

Arlan melihat sepeda Rio yang sangat keren membuat dirinya ingin meminjam sepeda itu. Rio pun mengiyakan permintaan Arlan, akan tetapi saat mengembalikannya harus di saat keadaan semula tanpa lecet. Arlan pun menganggukkan kepala dan memakai sepeda milik temannya itu.

Di saat Arlan sedang memainkan sepeda itu, Dika pun memiliki ide untuk menaruh dan melepaskan kandang ayam milik tuan rumah sebelah taman tersebut. Arlan pun terkejut di saat seekor ayam tiba-tiba berada di depannya. Arlan yang berusaha menghindar akan tetapi gagal yang membuatnya terjatuh.

Dika pun meminta maaf, akan tapi Arlan yang semakin memancing emosi Dika membuat Dika berkata kasar. Arlan yang tambah emosi mendorong Dika hingga terjatuh. Dika pun membalasnya dengan dorongan yang cukup kuat.

Melihat itu, Rio pun mencegah teman-temannya agar berhenti bertengkar. Kurang lebih 10 menit Dika dan Arlan bertengkar, akhirnya mereka pun meminta maaf antar sesama. Setelah itu Arlan pun bertanya kepada Rio apakah sepedanya lecet, beruntungnya sepeda itu tidak ada kerusakan.

Teringat dengan ayam yang dilepaskan oleh Dika, Arlan pun bertanya apakah itu Ayah milik rumah sebelah taman ini. Tentu saja Dika pun panik, dengan wajah yang berkeringat ia pun mencari ayam tersebut. Tidak cukup lama, tuan rumah pemilik ayam tersebut keluar untuk memberi makan sambil memegang sebuah kantong yang berisi makanan ayam.

Terlihat wajah bingung pemilik ayam tersebut sedang mencari ayamnya yang hilang. Mereka bertiga pun memberitahu kepada pemilik ayam tersebut bahwa ayamnya tadi dilepaskan oleh temannya. Wajah orang tersebut terlihat kesal dan memarahi mereka bertiga agar mencari ayamnya hingga ditemukan.

Arlan, Dika, dan Rio yang ketakutan langsung mencari ayam tersebut bersama-sama. Mereka sudah mencari di bawah bangku taman, di rumput-rumput yang rimbun, dan sekeliling taman tersebut tidak ketemu ayamnya. Mereka bertiga yang pantang menyerah tetap mencari Ayam tersebut sebagai rasa tanggung jawab.

Terdapat pada pukul 08.00 WIB, mereka beristirahat dan jajan di sebuah warung yang banyak akan cemilan. Selesai makan jajanan tersebut, mereka pun tidak sengaja melihat sesuatu yang bergerak-gerak di pohon yang besar. Arlan yang matanya tidak rabun melihat dengan jelas apa itu. Arlan dengan wajah senang, akhirnya menemukan ayam yang sudah lama mereka cari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun