Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang secara umum terdiri dari tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini di kelas XII RPL A yang berjumlah 35 siswa.
Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas belajar siswa melalui metode diskusi mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat melalui 3 siklus yang telah dikakukan. Pada siklus I siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori tuntas 23 siswa (65,71%). Pada siklus II, ketuntasan siswa mengalami peningkatan menjadi 32 siswa (91,43%). Sementara pada siklus III, ketuntasan siswa mengalami peningkatan mencapai 34 siswa (97,14%). Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan model Problem Based Learning memberikan dampak yang positif bagi siswa dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci: Evaluasi Pembelajaran, Pernikahan Dalam Islam, Problem Based Learning.
- Latar Belakang Masalah
Pendidikan Agama Islam mempunyai peran penting dalam pembentukan pribadi peserta didik. Pembentukan pribadi yang dimaksud adalah kepribadian muslim dan kemajuan masyarakat serta budaya yang tidak menyimpang dari nilai-nilai ajaran Islam.
Model Problem Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran dimana penalaran yang nyata dapat diterapkan secara komprehensif, sebab di dalamnya terdapat unsur menemukan masalah dan memecahkannya. Unsur yang terdapat di dalamnya, yaitu menemukan permasalahan dan memecahkan masalah.
Salah satu metode yang digunakan di sekolah ini dalam pembelajaran adalah Problem Based Learning yang dapat melatih peserta didik untuk berdiskusi memecahkan masalah yang dihadapinya, sehingga peserta didik tidak hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru saja.
Pada hakikatnya, tujuan dari suatu pembelajaran tidak hanya untuk menguasi dan memahami apa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, akan tetapi juga tentang mengapa hal itu bisa terjadi. Salah satu kelemahan yang sering terjadi dalam dunia pendidikan adalah banyaknya siswa yang memperoleh nilai ujian tinggi namun ketika dalam menghadapi masalah kehidupan nyata, mereka tidak dapat mengatasinya. Banyak orang yang pandai menjelaskan teori dan konsep suatu permasalahan, tetapi tidakdapat memberikan solusi ketika menghadapi persoalan yang nyata dalam kehidupan.
Pendidikan berisi banyak muatan mata pelajaran, salah satunyamata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dimasukan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di Indonesia. Hal ini karena kehidupan beragama salah satu dimensi kehidupan yang sangat penting pada setiap individu dan warga negara.
Melalui pendidikan agama diharapkan terwujud individu-individu berkepribadian utuh sejalan dengan pandangan hidup bangsa. Untuk itu, pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti memiliki tugas yang sangat berat, yakni bukan hanya mencetak peserta didik pada satu bentuk, tetapi berupaya untuk menumbuh kembangkan potensi yang ada pada diri mereka seoptimal mungkin serta mengarahkannya agar pengembangan potensi tersebutberjalan sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.
Oleh karena itu, guru yang sebagai pendidik dituntut untuk kreatif atau bisa menciptakan suasana yang baru dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang bisa mengembangkan keterampilan siswa adalah pembelajaran berbasismasalah (Problem Based Learning).
- Berdasarkan uraian di atas, kajian keilmuan ini terfokus pada perbaikan hasil pembelajaran mengenai penguasaan siswa terhadap materi pernikahan dalam Islam yang dikemas dalam bentuk penelitian tindakan kelas dengan judul "Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pernikahan Dalam Islam Di Kelas Xii Rpl A Tahun 2020-2021 (Penelitian Di Smk Negeri 1 Plupuh-Sragen )"
- Â
- Metode Penelitian
- Setting Penelitian
- Subyek Penelitian
Tempat Penelitian Lokasi penelitian yaitu di SMK N 1 Plupuh, Jalan Raya Sambirejo-Plupuh. Kondisi Jumlah Guru 58 rang yang secara semuanya sudah berpendidikan S1, terdapat 52 ASN dan 6 GTT dan staff TU. Kondisi Jumlah siswa keseluruhan sebanyak 1060 orang. Kelas 10 sebanyak 10 kelas, kelas 11 sebanyak 10 kelas, kelas 12 sebanyak 10 kelas. SMK Negeri 1 Plupuh juga dilengkapi dengan Ruang meeting, laboratorium komputer, lab praktek jurusan RPL, TKR, TB, perpustakaan, musholla, ruang guru, ruang tata usaha, ruang kepala sekolah, ruang BP/BK, ruang BKK, Kantin, koperasi, ruang kegiatan kesiswaan (OSIS, UKS, PKS, ROHIS, PMR) dan kamar mandi.