Mohon tunggu...
Alya Suwandi
Alya Suwandi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Plastik: Penghuni Baru Lautan

21 Juli 2021   16:32 Diperbarui: 21 Juli 2021   16:39 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seorang wanita bernama Ivana Kurniawati, memberikan informasi mengejutkan melalui akun instagramnya @.ivana_kurniawati. Melalui story nya, ia membagikan beberapa foto disertai dengan caption “Sampah kita nyasar di negeri Orang” dengan location di Phuket, Thailand. Postingan tersebut langsung viral di berbagai media sosial. 

Betapa mengejutkannya, bahwa sampah-sampah kita, terutama sampah plastic bisa sampai di dataran pantai Thailand. Yang lebih mengejutkan, ditemukan bangkai penyu yang utuh dengan cangkangnya di pinggiran pantai. Di duga ia mati karena menelan terlalu banyak sampah plastik. Melalui video story nya, ia memperlihatkan bahwa sampah-sampah itu berdatangan dari tengah laut menuju pinggiran pantai. Dan dari sampah yang di temukan, banyak yang berasal dari Indonesia. 

Seperti sandal, bungkus ciki, racun tikus, ale-ale, hingga produk mie instan. Menurut info yang dibagikan, warga lokal dan para turis telah membersihkan sampah-sampah ini berhari-hari. Meski telah jelas info tersebut, kebiasaan netizen Indonesia tidak pernah hilang, yaitu ‘komentar’. 

Setelah membagikan postingannya, Ivana memberikan gambar lain tentang banyaknya netizen Indonesia yang membandingkan sampah tersebut dengan sampah yang masuk ke Indonesia, banyak juga menuduh Ivana berbohong dengan mengatakan hal itu terjadi pasti di pantai Indonesia. Padahal sudah jelas tertulis, Ivana dan tunangannya, beserta rekan-rekannya sedang berada di pantai Nai Yang Beach.

Maka, kini plastic seolah telah resmi menjadi ‘penghuni’ lautan, bukan hanya di Indonesia. Dan kini, plastic seolah telah menjadi ‘menu makanan’ bagi para penghuni lautan. Indonesia, dengan kekayaan lautnya, dan dengan segala sampah plastiknya. 

Mari kita rubah semuanya, dimulai dari sekarang, dimulai dari kita, dimulai dari hal kecil. Ketika kita telah berhasil merubah  diri kita, maka kita akan mampu merubah dunia. Satu sampah yang kau buang pada tempatnya, satu spesies lautan kau selamatkan nyawanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun