Meskipun begitu, ombak informasi ini juga bisa membawa potensi bahaya tersembunyi yang tidak diduga-duga. Ditambah dengan penyebaran informasi yang bersifat serba cepat di dunia digital, spill yang tidak diverifikasi kebenarannya dapat tersebar secara luas membawa informasi palsu menyesatkan dan memicu fitnah kebencian. Tidak berhenti disitu, spill yang didasarkan pada rumor, spekulasi atau opini pribadi yang belum terverifikasi bahkan sanggup untuk menghancurkan reputasi seseorang tanpa alasan yang cukup. Seseorang bisa langsung dicap sebagai pelaku kejahatan dan menjadi sasaran empuk serangan verbal, hinaan dan bahkan ancaman kekerasan. Hal ini juga kemudian dapat berkaitan dengan pelanggaran privasi dari suatu individu, terutama jika informasi yang dimanipulasi bersifat sensitif. Adanya fitnah yang tersebar secara tidak pantas menyebabkan banyak konsekuensi negatif kepada korban dalam bentuk kesehatan mental dan psikologis yang terganggu. Jumlah fitnah dan rumor bohong yang beredar di dunia internet kemudian dapat membuat publik menjadi skeptis dan tidak percaya lagi dengan informasi yang beredar. Hal ini dapat menghambat arus informasi yang sehat dan konstruktif.
Kebebasan berekspresi di media sosial tidak berarti semua informasi dan berita yang beredar layak dikonsumsi dan disebarkan di media sosial. Kebebasan berekspresi di media sosial tidak boleh digunakan untuk mencari perhatian dengan cara yang tidak pantas dan tidak bisa dijadikan justifikasi atas keinginan ntuk melanggar privasi seseorang. Sebagai pengguna internet yang cerdas, kita perlu bijak dalam menyikapi budaya spill. Kita harus memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya, mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan dan selalu menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Mari jadikan internet sebagai ruang positif, aman, dan konstruktif bagi seluruh penggunanya. Kita harus menggunakan budaya spill dengan bertanggung jawab, demi terciptanya dunia digital yang sehat dan bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H