Â
Padatnya jadwal kegiatan dalam sehari membuat banyak orang sering tidak sarapan, biasanya mayoritas didominasi oleh pelajar dan pekerja di perantauan yang hidup sendiri. Banyak dari mereka mengganggap sepele kebiasaan ini. Terdapat berbagai alasan mereka melakukan hal tersebut di antaranya malas keluar untuk membeli sarapan, bosan dengan menu yang itu-itu saja, terburu-buru berangkat ke kampus atau kantor, takut gemuk dsb.
Sarapan pagi merupakan makanan yang dimakan setiap pagi atau sebelum memulai aktivitas. Waktu yang baik untuk sarapan pagi yaitu antara jam 6 – 8 pagi. Saat bangun tidur di pagi hari kadar glukosa darah di dalam tubuh cenderung rendah. Nah, sarapan yang diasup di pagi hari dapat meningkatkan kadar glukosa darah. Jika tidak sarapan, lambung akan kosong sehingga kadar glukosa darah rendah yang mengakibatkan tubuh menjadi lemas. Padahal banyak berbagai manfaat dari sarapan di antaranya:
- Sebagai sumber energi. Untuk beraktivitas sepanjang hari dalam bekerja, sangat penting untuk memberikan tubuh nutrisi baik pada pagi hari. Sarapan pada pagi hari juga dapat membantu kita dalam memberikan energi tambahan yang dapat menunjang aktivitas sepanjang hari. Sesibuk apa pun, kita usahakan menikmati sarapan pagi.
- Dapat mengontrol berat badan. Penelitian yang sudah dilakukan dari berbagai universitas, para peneliti telah membuktikan bahwa sarapan pagi dapat membantu dalam diet. Bagaimana bisa? Hal ini dikarenakan dengan mengisi perut pagi hari, kita dapat menekan nafsu makan kita pada siang hari. Selain itu, kita tidak makan terlalu banyak pada siang harinya.Orang yang tidak sarapan cenderung mengonsumsi berbagai makanan semaunya, tanpa memikirkan nutrisi yang dimakannya. Lain halnya dengan orang yang melakukan sarapan, lebih selektif memilih makanan bergizi untuk dimakan pada siang hari.
- Menormalkan metabolisme tubuh. Â Saat tidur, tubuh tidak mengonsumsi makanan sama sekali. Sehingga pada pagi hari, kadar guka dalam tubuh menurun drastis. Karbohidrat yang dikonsumsi pada pagi hari merupakan sumber energi untuk beraktivitas. Namun jika sarapan ini terlewatkan, tubuh terpaksa mengambil cadangan gula dari lapisan otot, liver yang disebut glycogen. Kekurangan ini akan menyebabkan metabolisme tubuh tidak seimbang yang dapat berdampak pada berbagai penyakit seperti keluhan di lambung dan magh.Â
- Meningkatkan konsentrasi otak. Memperbaiki kadar gula yang menurun drastis semalaman selama kita tidur. Otak memerlukan asupan energi untuk berpikir dengan daya konsentrasi yang tetap baik. Sarapan merupakan bahan bakar otak agar permulaan kegiatan berjalan baik. Banyak penelitian yang telah menunjukkan hasil positif bahwa sarapan dapat membantu konsentrasi dan kemampuan otak untuk berpikir.
- Menjaga mood. Hasil penelitian mengenai sarapan pagi, banyak mengungkapkan bahwa mereka yang telah sarapan pagi dibandingkan denga mereka yang tidak sarapan, memiliki mood yang berbeda. Orang yang sarapan lebih baik mood-nya dibandingkan dengan orang yang tidak sarapan.
Selain beberapa manfaat di atas jika kita rutin sarapan di pagi hari, ternyata terdapat beberapa penyakit berbahaya yang siap mengintai kamu jika masih suka skip sarapan loh. Hati-hati yaa!
- Obesitas. Orang yang biasa tidak sarapan pagi cenderung makan siang lebih banyak daripada mereka yang sudah sarapan. Ia akan memilih menu makan siang yang tinggi kalori, berlemak, sedikit serat dan dalam porsi yang lebih banyak sebagai pengganti sarapan. Hal tersebut dapat membuat tubuh menjadi lebih gemuk. Dengan sarapan, lemak dalam tubuh akan terbakar sehingga berat badan bisa mencapai ideal. Selain itu, dengan sarapan, seseorang akan makan lebih sedikit.Seperti diketahui bahwa selama 9 jam tubuh manusia berpuasa ketika beristirahat. Ketika bangun di pagi hari, tubuh akan merasa lapar sehingga memerlukan asupan makanan. Menu sarapan sehat yang dikonsumsi saat sarapan dapat meningkatkan metabolisme tubuh untuk membakar lemak pada tubuh. Karena alasan inilah maka sarapan membuat badan tidak bertambah melar, justru dengan sarapan akan meningkatkan kemampuan pembakaran lemak dalam tubuh sehingga tubuh tidak akan terus merasa lapar hingga waktu makan siang.
- Diabetes tipe 2. Jika seseorang melewatkan sarapan pagi, kadar glukosa darah saat bangun tidur rendah dan tidak menerima asupan apa pun. Saat makan siang kadar glukosa darah cenderung melonjak. Hal ini membuat kadar glukosa darah tidak stabil dan jika dibiarkan, lama-kelamaan akan menyebabkan diabetes tipe 2. Dengan demikian, sarapan dapat mengembalikan kadar gula darah pada batas normal setelah tubuh berpuasa selama kurang lebih 8 jam. Ini menguntungkan bagi orang-orang dengan kecenderungan diabetes atau yang sudah menderita diabetes.
- Maag. Maag merupakan suatu kondisi di mana terjadi suatu perubahan pada lapisan lambung. Perubahan ini berupa iritasi yang biasanya terjadi secara tiba-tiba. Kondisi perut yang kosong dalam waktu beberapa jam dapat merangsang peningkatan asam lambung yang berakibat terhadap timbulnya penyakit maag. Meskipun penyakit ini terhitung penyakit ringan, namun pada kasus tertentu, maag bisa menjadi penyakit serius dan berlangsung cukup lama. Maka dari itu, sarapan bisa mencegah terjadinya penyakit ini. Sebab, sarapan dapat membuat lambung tidak kosong lagi di pagi hari setelah semalaman tidak makan.Kondisi lambung yang terisi ini dapat menetralisir asam lambung. Selain itu, kondisi ini juga dapat mencegah rasa perih di lambung akibat lapar. Untuk itu, jika ingin terhindar dari penyakit maag, terutama bagi yang mempunyai riwayat penyakit ini, jangan sampai melewatkan sarapan. Sebab, sebagaimana telah dikemukakan, kondisi perut yang kosong dapat meranngsang peningkatan asam lambung yang berakibat terhadap timbul dan kambuhnya penyakit maag.
- Penyakit Jantung. Sarapan dapat memelihara kesehatan jantung sehingga dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Dalam hal ini, sebuah riset menunjukkan bahwa wanita sehat yang melewatkan sarapan selama dua pekan memiliki kadar kolesterol buruk lebih tinggi dari pada mereka yang menyantap semangkuk sereal plus susu di pagi hari.  Hal senada diungkapkan dalam hasil penelitian yang dipublikasikan jurnal Circulation yang dilakukan oleh peneliti dari Departemen Nutrisi Harvard School of Public Health. Dalam hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa terdapat keterkaitan antara kebiasaan sering melewatkan sarapan dengan risiko tinggi karena serangan jantung atau penyakit jantung yang fatal. Sebab, melewatkan sarapan dapat menyebabkan munculnya satu atau dua faktor risiko penyakit jantung, obesitas, tekanan darah tinggi, koletesrol tinggi, dan diabetes.
- Kolesterol. Kolesterol tinggi atau yang disebut juga dengan hiperkolesterol merupakan suatu kondisi di mana kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah. Tingginya kadar kolesterol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang bisa ditimbulkan oleh kondisi ini ialah aterosklerosis. Ateroklerosis merupakan penyakit pembuluh darah karena mengalami penyempitan dan pengerasan yang disebabkan oleh penumpukan plak/lemak kolesterol. Penyumbatan pembuluh darah dapat berakibat fatal. Perlu diketahui bahwa sarapan adalah aktivitas makan yang mampu mendorong metabolisme. Hal ini pada gilirannya dapat menyebabkan produksi enzim yang meningkatkan kolesterol menjadi berkurang.
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H