Mohon tunggu...
Alya SitiAisyah
Alya SitiAisyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Penulis amatir yang menyukai hal-hal tentang langit, kucing, dan gunung.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Menapaki Jejak: Kisah Inspiratif Pengasuh Pondok Pesantren An-Nidhom

21 Juni 2024   13:38 Diperbarui: 21 Juni 2024   14:20 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Atik Fatihatus Shalikhah, Anak dari Kyai H. Ja'far Shodiq

Di sebuah tempat yang terkenal akan buah mangganya, lahir seorang ulama besar yang sering dijuluki "Kyai Mamake-mamake." Dengan nama lengkap Kyai H. Ja'far Shodiq, Beliau tumbuh di lingkungan yang sederhana dan cakapnya nilai agama. Meski lahir dan tumbuh di Indramayu, sejak memasuki tingkat SMP Beliau memilih untuk merantau ke Semarang dalam misi memperluas ilmu agama. Semua itu, terdorong dari diri Beliau yang ingin menjadi seperti Ayahnya yang merupakan seorang ulama terkenal di Indramayu.

Kota Semarang bukan menjadi tempat terakhirnya mencari ilmu, karena Kota Udanglah yang menjadi pelabuhan terakhirnya untuk mencari dan menyebarluaskan ilmunya. Melihat keterbatasan ilmu agama yang ada di sekitar lingkungannya, Beliau berinisiatif untuk mendirikan suatu Pondok Pesantren di tengah hiruk-pikuknya masyarakat perkotaan. Sebelum mendirikan Pondok Pesantren , Beliau juga mengajar di Pondok Pesantren Ulumuddin dan Al-Istiqomah. Berbekal dengan ilmu yang didapatnya dari Sang Ayah dan hasil mondoknya di Semarang, Beliau yakin akan niatnya untuk berjihad di jalan Allah dengan membangun Pondok Pesantren akan berhasil.

Bangunan kosong di sekitarnya itu berhasil disulap menjadi sebuah Pondok Pesantren yang sekarang sudah berdiri selama 10 tahun. Meski diangkatan pertama Beliau mengalami kebingungan akan masyarakat setempat yang belum tertarik akan pendidikan berbasis Pondok Pesantren, namun dengan sifatnya yang Qana'ah dan tidak hubbudunya, Beliau mampu menyihir masyarakat setempat sehingga tertarik untuk memasukkan anak-anaknya di Pondok Pesantren An-Nidhom.

Seiring berjalannya waktu, nama Beliau dikenal sebagai "Kyai Mamake-mamake" karena setiap berdakwah Beliau selalu memakai slogan itu untuk menarik perhatian mad'unya. Tidak hanya kalangan orang tua saja yang menjadi mad'u ketika Beliau berdakwah, anak kecil sekali pun turut hadir dan senang mendengarkan apa yang Beliau sampaikan. Karena kesohoran namanya sebagai "Kyai Mamake-mamake" saat berdakwah, saat ini Beliau dipercaya sebagai Ketua Lembaga Dakwah Nahdhatul Ulama (LDNU) Kota Cirebon.

Sumber: Instagram Ishaq_official01
Sumber: Instagram Ishaq_official01

Sebagai seorang Da'i dan Pengasuh Pondok Pesantren, tentunya sebelum berdakwah kepada masyarakat, Beliau terlebih dahulu mengajarkan ilmu agama yang dimilikinya kepada para santri dan Ustadz di Pondok Pesantrennya.

"Selama Saya mengenal Pak Kyai, gak pernah sama sekali melihat Beliau meninggalkan sholat berjamaah, dan itu memang yang diterapkan Beliau ke Santri-santrinya. Beliau juga selalu nasihatin dengan baik kalau misalkan ada santri yang sudah lemah akan mondoknya alias yang mau pindah kost,"ujar Fiqih, salah satu santri yang menjabat sebagai pengurus di Pondok Pesantren An-Nidhom.

"Pak Kyai tuh sederhana banget orangnya, yang paling Saya inget tuh rajin banget sholat berjamaahnya, gak pernah absen kecuali Beliau lagi sakit yang gak bisa bangun sama sekali, itu sih yang membuat Saya kagum sama sosok Pak Kyai,"ujar Naufal, seorang Ustadz di Pondok Pesantren An-Nidhom.

Begitulah tanggapan salah satu pengurus dan Ustadz di Pondok Pesantren An-nidhom. Beliau mampu mewujudkan mimpinya dengan membangun sebuah Pondok Pesantren, tidak hanya itu Beliau juga menjadi sosok yang patut diteladani oleh masyarakat, khususnya oleh para santri dan Ustadz di Pondoknya, dan di Cirebon inilah, pelabuhan Beliau untuk menaungi ilmu agama dan menyebarluaskannya dengan niat berjihad di jalan Allah SWT. Ada satu pesan Beliau yang selalu diamanatkan kepada para Santri dan Ustadz di Pondoknya, 

"Dimana pun Kita berada, kita hanya seorang hamba yang tugasnya beribadah. Jadi, jagalah sholat dalam keadaan apapun, jika mampu berjamaah ya berjamaah, dan carilah ilmu dimana pun dalam keadaan apapun. Tetaplah menjadi seorang hamba yang merasa fakir akan ilmu agama"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun