Mohon tunggu...
Alya Shofia
Alya Shofia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Menuntut diri sendiri untuk mengekspresikan sesuatu dengan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pecah

29 November 2022   23:43 Diperbarui: 29 November 2022   23:49 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika diam sudah tidak ada artinya lagi maka mulut akan mengambil alih

Ketika tawa mulai menghilang maka tangis akan menguasai

telah pecah apa yang dikiranya kokoh

hanya hinggar memekakan telinga 

Menjadi satu-satunya malam mencekam yang Memecah keheningan

Dengan kata-kata terlontar tanpa ada perhitungan

cukup sudahi saja

goresan akan selalu membekas

Api telah padam

Kayu pun Telang hangus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun