Mohon tunggu...
Alya Shobihah
Alya Shobihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Alya Shobihah,mahasiswa s1 di jurusan pendidikan kewarganegaaran yang senang mencoba hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kendala Yang di Hadapi Guru di Era Digitalisasi Pendidikan

29 November 2024   14:31 Diperbarui: 29 November 2024   14:31 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengubah hampir setiap aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan. Di era digital saat ini, informasi dapat diakses dengan mudah melalui berbagai platform, dan proses pembelajaran tidak lagi terbatas pada ruang kelas tradisional. Transformasi ini membuka peluang baru dalam metode pengajaran dan pembelajaran, memungkinkan guru untuk menggunakan berbagai alat dan sumber daya digital untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa. Namun, di balik peluang yang ditawarkan oleh era digital, terdapat tantangan yang signifikan yang harus dihadapi oleh para pendidik.Guru sebagai penggerak utama dalam proses pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran. Namun, banyak guru yang merasa tidak siap untuk menghadapi perubahan ini. Keterampilan teknologi yang diperlukan untuk mengintegrasikan alat digital ke dalam kurikulum sering kali tidak diajarkan secara memadai dalam pelatihan awal guru. Selain itu, banyak guru yang merasa kesulitan dalam menyesuaikan metode pengajaran mereka dengan kebutuhan dan preferensi siswa yang semakin beragam di era digital.Perubahan kurikulum juga menjadi tantangan tersendiri. Banyak kurikulum pendidikan yang masih berorientasi pada metode pengajaran tradisional, sementara perkembangan teknologi yang cepat menuntut adanya pembaruan. Guru harus mampu menyesuaikan materi ajar mereka dengan sumber daya digital yang terus berkembang, yang sering kali memerlukan waktu dan usaha ekstra. Hal ini dapat menyebabkan stres dan kelelahan bagi guru, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kualitas pengajaran mereka.Interaksi antara guru dan siswa juga mengalami perubahan yang signifikan. Pembelajaran daring yang semakin umum diterapkan selama pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa interaksi tatap muka yang sebelumnya menjadi ciri khas pendidikan tradisional kini berkurang. Banyak guru melaporkan kesulitan dalam menjaga keterlibatan siswa dan memastikan pemahaman materi ketika pembelajaran dilakukan secara daring. Keterbatasan dalam berinteraksi langsung dapat mengurangi motivasi siswa dan menghambat proses belajar.Selain itu, akses terhadap teknologi dan infrastruktur yang memadai juga menjadi tantangan besar, terutama di daerah pedesaan atau kurang berkembang. Kesenjangan digital ini menciptakan disparitas dalam kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa. Tanpa dukungan infrastruktur yang memadai, upaya guru untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran dapat terhambat.

Pembahasan

meskipun teknologi menawarkan banyak peluang untuk meningkatkan proses pembelajaran, tantangan yang dihadapi oleh guru dalam mengintegrasikannya sangat signifikan.Kurangnya Pelatihan yang Memadai menjadi isu utama yang perlu diatasi. Pelatihan awal guru yang tidak memadai dapat mengakibatkan ketidakpercayaan diri dalam menggunakan teknologi. Oleh karena itu, penting bagi lembaga pendidikan dan pengambil kebijakan untuk merancang program pelatihan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan, yang tidak hanya mencakup penggunaan teknologi, tetapi juga cara mengintegrasikannya secara efektif ke dalam kurikulum.Keterbatasan Akses terhadap Teknologi juga menunjukkan bahwa kesenjangan digital masih menjadi masalah besar. Tanpa infrastruktur yang memadai, upaya guru untuk menerapkan teknologi dalam pembelajaran akan terhambat. Oleh karena itu, investasi dalam infrastruktur teknologi di daerah terpencil sangat penting untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dengan teknologi.Perubahan sikap dan perilaku siswa yang tergantung pada teknologi menyoroti perlunya pendekatan yang lebih seimbang dalam penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Guru harus diberdayakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan mendorong siswa untuk terlibat secara aktif, baik secara daring maupun luring. Ini bisa dilakukan dengan menggabungkan metode pengajaran tradisional dengan teknologi, sehingga siswa tetap terlibat dan termotivasi.Beban kerja yang meningkat akibat integrasi teknologi juga menjadi perhatian. Guru perlu dukungan yang lebih baik dalam bentuk sumber daya tambahan atau kolaborasi dengan rekan kerja untuk mengurangi tekanan yang mereka hadapi. Pembentukan komunitas belajar di antara guru dapat membantu mereka berbagi pengalaman dan strategi dalam menggunakan teknologi.Akhirnya, keterbatasan kurikulum menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk memperbarui kurikulum agar lebih relevan dengan perkembangan teknologi saat ini. Kurikulum yang fleksibel dan responsif terhadap perubahan zaman akan membantu guru dalam menyesuaikan materi ajar dengan kebutuhan siswa.Dengan memahami dan mengatasi tantangan-tantangan ini, diharapkan guru dapat lebih siap untuk memanfaatkan teknologi secara efektif dalam proses pembelajaran, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan di era digital. Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut juga dapat difokuskan pada pengembangan model pelatihan yang efektif dan studi kasus tentang praktik terbaik dalam integrasi teknologi di kelas.

Kesimpulan

tantangan yang dihadapi oleh guru dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran di era digital. Temuan menunjukkan bahwa kurangnya pelatihan yang memadai, keterbatasan akses terhadap teknologi, perubahan sikap dan perilaku siswa, beban kerja yang meningkat, serta keterbatasan kurikulum merupakan isu-isu utama yang perlu diperhatikan. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya kolaboratif dari lembaga pendidikan, pengambil kebijakan, dan guru itu sendiri. Program pelatihan yang komprehensif dan berkelanjutan, investasi dalam infrastruktur teknologi, serta pembaruan kurikulum yang relevan akan sangat penting untuk mendukung guru dalam memanfaatkan teknologi secara efektif. Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini, diharapkan kualitas pendidikan dapat meningkat dan siswa dapat memanfaatkan teknologi untuk belajar dengan lebih baik di era digital.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun