Halo sobat mahasiswa! Menjelang ujian akhir semester, biasanya kita akan digempur oleh tugas-tugas yang tidak ada habisnya, mulai dari tugas mandiri hingga tugas kelompok. Selain itu, kegiatan organisasi yang semakin hectic dari waktu ke waktu. Hal ini membuat kita menjadi keteteran dan sulit dalam membagi waktu dengan kegiatan organisasi seperti rapat kerja divisi, dan program kerja nya. Jadi tidak heran belakangan ini banyak mahasiswa yang mengalami burnout termasuk saya sendiri.
Burnout sendiri ini merupakan keadaan dimana seseorang merasa kelelahan total yang disebabkan oleh usaha dan stress yang berlebihan. Hal ini bisa terjadi karena kita kewalahan dengan tugas-tugas yang kita punya serta kita merasa tidak mampu untuk menyelesaikannya, ya semacam kehilangan motivasi belajar. Burnout tidak semata-mata kelelahan secara fisik, tapi juga kelelahan secara emosional. Tapi sebenarnya merasa burnout ini wajar saja dirasakan oleh mahasiswa, terlebih saat waktu-waktu menjelang ujian akhir semester ini.
Tanda-tanda mahasiswa mengalami burnout atau kelelahan akut secara emosional ini ialah sering merasa capek yang berlebihan, selalu merasa tidak puas dengan pekerjaan nya, semangat mengerjakan tugas menghilang, jadi mudah marah terhadap hal kecil, dan selalu terlihat Lelah. Kelelahan emosi ini menyebabkan sumber emosi seseorang habis dan berdampak pada Kesehatan mental nya.
Tapi jangan menyerah yaa! seperti yang tadi saya bilang, burnout pada mahasiswa itu wajar kok. Fase ini pasti akan perlahan menghilang, kita akan senang-senang lagi dan enjoy dengan diri kita sendiri, kan biasanya setelah ujian akhir semester pasti libur panjang.
Nah ini beberapa kegiatan yang bisa kita lakukan untuk mengatasi burnout dikala gempuran tugas yang banyak. Pertama, membuat list tugas. Dengan membuat list tugas, tugas yang kita miliki jadi lebih terstruktur dan lebih efektif, sehingga kita tau tugas yang mana yang lebih prioritas dan harus lebih dahulu dikerjakan. Mengerjakan tugas sedikit demi sedikit itu sebuah progress, jadi tidak masalah mengerjakan sedikit asalkan ada yang dikerjakan. Kedua, melakukan hal positif. Melakukan hal yang positif seperti juga dapat membantu kita dalam mengatasi burnout. Lakukan hal positif dari hal-hal yang kecil seperti melakukan hobi yang kita suka.
Mendengarkan musik kesukaan kita dapat menaikan mood dan menghilangkan stress berlebihan yang kita rasakan. Ketiga, berolahraga ringan. Mengatasi stress yang berlebih bisa dilakukan dengan melakukan olahraga ringan, seperti berjalan santai dan melakukan yoga untuk menenangkan pikiran dan mengembalikan fokus kita. Sekedar jalan santai menghirup udara segar dapat menyegarkan otak kita, bikin jadi lebih fresh.Â
Keempat, istirahat yang cukup. Istirahat yang cukup memberikan banyak manfaat ke diri kita sendiri. Dengan istirahat cukup, kita bisa menjaga mood agar selalu baik, serta dapat meningkatkan konsentrasi otak kita. Meskipun tugas yang kita punya menumpuk, tidak ada salahnya untuk memberi waktu istirahat ke diri kita sendiri. Lebih baik istirahat sebentar lalu melanjutkan kembali tugas-tugas kita agar lebih optimal daripada memaksakan mengerjakan tapi tidak optimal hasilnya. Yang terakhir, me time.Â
Tips terakhir ialah pergi menghabiskan waktu dengan diri sendiri. Meluangkan waktu dengan diri kita sendiri sebagai reward ditengah kepadatan dan kesibukan kita. Me time yang dapat dilakukan sebenarnya beragam, seperti membaca buku, berjalan santai, dan ada juga yang melakukan me time dengan membersihkan kamar, jadi tergantung diri kita masing-masing mau dengan cara apa melakukannya. Jangan lupa berterima kasih kepada diri sendiri karena sudah bertahan sampai saat ini.
Nah, itu dia beberapa kegiatan yang dapat kalian lakukan ketika sedang mengalami stress yang berlebihan saat sedang digempur tugas-tugas. Merasa capek, kehilangan motivasi belajar itu wajar bagi semua orang, tapi tidak boleh disepelekan ya. Tetap semangat dalam menuntut ilmu.
